Pengobatan Disfungsi Ereksi

Ladies, pria seringkali malu membicarakan masalah seksualnya dengan dokter karena hal ini berkaitan dengan kepercayaan dirinya di depan orang lain. Akan tetapi, masalah seksual seperti disfungsi ereksi sebaiknya tidak dipendam sendiri. Sarankan pada pasangan untuk segera menghubungi ahli kesehatan apabila gejala-gejala disfungsi ereksi terjadi hingga beberapa kali.

Permasalahan disfungsi ereksi biasanya ditangani dengan mendiagnosa terlebih dahulu penyebab utama terjadinya masalah tersebut. Seperti diketahui, disfungsi ereksi dapat terjadi karena masalah fisik maupun psikologis. Informasi pengobatan disfungsi ereksi berikut ini dirangkum dari nhs.uk agar kita mengetahui dengan lebih baik bagaimana disfungsi ereksi—terutama yang disebabakan oleh faktor fisik dapat disembuhkan.

Salah satu penyebab utama disfungsi ereksi adalah atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah. Dalam kondisi ini, dokter akan menyarankan perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang beresiko terhadap kesehatan jantung.

Mengubah gaya hidup dapat mengurangi gejala ejakulasi dini sekaligus memperbaiki kesehatan tubuh pria secara umum. Dokter biasanya juga akan meresepkan obat untuk mengatasi atherosclerosis, seperti obat penurun kolesterol atau penurun tekanan darah tinggi.

Masih ada beberapa pilihan pengobatan lain untuk mengatasi disfungsi ereksi. Contohnya adalah dengan penggunaan sildenafil atau Viagra yang terbukti sukses menyelesaikan masalah disfungsi ereksi pada dua pertiga pria penggunanya. Penggunaan pompa vakum yang memicu darah mengalir ke penis dan menyebabkan ereksi juga terbukti 90 persen sukses mengatasi masalah penggunanya.

Secara umum, penanganan disfungsi ereksi telah semakin membaik akhir-akhir ini. Hampir semua pria yang mendapatkan perawatan akan dapat mempertahankan kembali ereksinya. Nah ladies, dukunglah pasangan yang mengalami disfungsi ereksi untuk melakukan pengobatan, sehingga kebahagiaan percintaan bersama pasangan dapat anda raih kembali.

Oleh: Ayu Liskinasih