Sukses

Parenting

Apakah Benar Rumah Belajar atau Homeschool Lebih Baik dari Sekolah Biasa? (II)

Di artikel sebelumnya telah diulas studi mengenai rumah belajar atau homeschool yang dilakukan oleh Rudner pada tahun 1999. Kali ini, akan diulas studi-studi yang lain.

Di artikel sebelumnya telah diulas mengenai studi yang dilakukan Ray tahun 1997. Seperti dilansir dari laman en.wikipedia.org, melalui studi yang dilakukan oleh Ray tersebut, dia menemukan sebuah fakta yang menarik, bahwa murid homeschool yang diajar oleh guru pembimbing bersertifikasi ternyata nilai tesnya tidak sebaik murid homeschool yang diajar oleh orang tuanya sendiri.

Sebuah studi juga dilakukan pada tahun 2008. Studi ini hampir serupa dengan studi yang dilakukan Rudner, yaitu pengujian menggunakan tes. Rata-rata murid homeschool menghasilkan 37 poin lebih tinggi dari murid-murid sekolah biasa. Hasil tersebut konsisten dengan studi yang dilakukan Rudner.

Pada tahun 2011, Martin-Chang melakukan tes terhadap anak anak berumur 5 sampai 10 tahun yang tidak bersekolah, bersekolah di sekolah formal, dan sekolah secara homeschool. Berdasarkan hasil tes tersebut, nilai yang diperoleh anak yang tidak sekolah jauh sekali di bawah anak yang sekolah secara formal. Namun, nilai yang diperoleh anak sekolah formal ternyata masih di bawah anak yang sekolah secara homeschool.

Pada abad ke-20 studi-studi mengenai hal ini juga banyak dilakukan Bunda. Studi-studi tersebut dianalisa oleh Raymond S. dan Dorothy N. Moore. Mereka berdua berpendapat bahwa anak-anak harus dijauhkan dari yang namanya sekolah sampai umur mereka mencapai 8 hingga 10 tahun.

Apabila Bunda ingin tahu alasan di balik pendapat Raymond S. dan Dorothy N. Moore, simak di artikel selanjutnya ya!


Oleh: Andrian Bayu Krisna

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading