Macam Macam Penyakit Cacar

Ladies, pasti banyak orang yang sudah mengenal dan mendengar penyakit cacar itu seperti apa. Akan tetapi permasalahannya ialah apakah semua orang tersebut mengetahui persis penyakit cacar apa yang dimaksudkan. Perlu diketahui, bahwa ada beberapa jenis cacar, yaitu cacar air, ular dan monyet.

Nah, berikut ini ada beberapa penjelasannya supaya Anda makin tidak bingung dengan penyakit tersebut seperti dijelaskan pada situs ncbi.nlm.nih.gov, yaitu:

1. Cacar Air
Penyakit cacar air, dalam bahasa medisnya disebut ‘varisela’, dan dalam bahasa Inggris dinamai chicken pox. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama virus varisela-zoster. Penyakit cacar air ini jauh lebih ringan dan tidak seberbahaya penyakit cacar. Gejala awal yang muncul adalah demam, dan disertai dengan muncul kecil-kecil gelembung di seluruh tubuh penderita.

2. Cacar Ular
Cacar ular adalah nama lain untuk penyakit ini ialah Herpes Zoster. Penyakit ini merupakan bentuk reaktivasi penyakit cacar air yang pernah diderita seseorang sebelumnya. Jika seseorang terkena infeksi virus varisela-zoster untuk pertama kali, maka akan timbul penyakit cacar air. Setelah sembuh, virus tersebut tidaklah musnah seluruhnya, melainkan berdiam di dalam tubuh penderita, tepatnya di ganglion saraf tepi penderitanya. Virus yang berdiam dalam tubuh penderita ini dapat sewaktu-waktu muncul kembali dan menyebabkan penyakit yang dinamai herpes zoster.

3. Cacar Monyet
Penyakit cacar monyet memang relatif tidak sepopuler istilah cacar lainnya yang telah disebutkan di atas. Penyakit ini nama ilmiahnya adalah impetigo bulosa. Berbeda dengan jenis cacar lainnya yang disebabkan karena infeksi virus, cacar monyet ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Penyakit ini memang tidaklah seberat penyakit lainnya, karena terbatas pada lapisan kulit saja.

Secara klinis, penderita tidak mengalami demam ataupun gejala seperti pada cacar air ataupun herpes zoster. Gejala awalnya adalah adanya gelembung yang munculnya terutama di ketiak, dada, dan punggung.

Oleh : Ismaya Indri Astuti