ASEAN Fashion Parade ketika Tradisi dan Inovasi Bertemu di Runway

Fimela.com, Jakarta Apresiasi yang tinggi untuk inisiatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mendukung ASEAN Fashion Parade. Hal ini menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan industri fesyen.

ASEAN Fashion Parade hadir sebagai pertemuan kreatif yang merayakan keragaman mode di Asia Tenggara. Tahun ini Rizman Ruzaini dari Malaysia, Francis Libiran dari Filipina, dan Frederic Lee dari Singapura menghadirkan busana yang menakjubkan lewat detail yang memikat, presisi yang menawan, dan kebaikan yang tak terlewatkan.

Harapannya panggung ini menjadi dialog hidup antar budaya. Selain itu untuk memperkuat jejaring kreatif antarnegara di kawasan Asia Tenggara. Membuka peluang kolaborasi lintas budaya yang lebih luas, memungkinkan pertukaran ide dan inovasi antar desainer.

TERKAIT: Saksikan Asian Television Awards 30th Day 1 di Vidio, Panggung Prestisius dengan Artis dari 5 Negara

TERKAIT: Kolaborasi Besar Industri Kreatif: Jakarta IP Market 2025 Perkuat Ekosistem Lisensi Indonesia

TERKAIT: Jakarta Via Paris Hadirkan Kreativitas Desainer Ibu Kota yang Mendunia

TERKAIT: Gaya Glamor Shandy Aulia Nonton Konser Mariah Carey di Jakarta, Berkilau Bak Diva dengan Gaun Eddy Betty

Rizman Ruzaini

Rizman Ruzaini adalah jenama asal Malaysia yang didirikan oleh duo Rizman Nordin dan Ruzaini Jamil sejak 2005, dikenal lewat busana couture glamor dan tailoring yang detail. Mereka menjadi fashion designer pertama Malaysia yang karyanya dipamerkan di Victoria & Albert Museum London sebagai bagian dari ekshibisi Naomi: In Fashion pada 2024.

Francis Libiran

Francis Libiran, desainer Filipina terkemuka, dikenal lewat gaya desainnya yang dramatis dan penuh detail artistik. Ia sering memakai siluet tegas, potongan arsitektural, motif Art Deco, bordir rumit, dan bahan-premium seperti piña-jusi. Salah satu karya terkenalnya adalah Sinag Barong yang dikenakan atlet Filipina di Olimpiade Paris 2024.

Frederic Lee

Frederick Lee adalah couturier Singapura yang karyanya menampakkan perpaduan teaterikal dan warisan Asia yang kuat. Sejak 1998, ia telah meraih penghargaan The Best of Singapore berkali-kali dari Singapore Tatler. Gaya desain Lee menonjolkan potongan dramatis, bordir dan beading yang intens, serta simbolisme budaya yang dituangkan dalam couture flamboyan dan ekspresif.

Kolaborasi ini menunjukan keseriusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung Jakarta sebagai pusat fesyen dunia.