Sukses

Parenting

Apa Itu Mastitis yang Dialami Ria Ricis pada Payudaranya? Berikut penjelasan Hingga Pencegahannya

Fimela.com, Jakarta Menjadi ibu baru memang tidaklah mudah, hal ini pun dirasakan Ria Ricis yang baru saja melahirkan anak pertamanya. Saat masuk fase menyusui, ia mengaku sempat alami mastitis atau infeksi jaringan payudara yang menyebabkan ASI lebih sedikit.

Ria Ricis sudah merasa ada benjolan aneh pada payudaranya. Namun ia masih berpikir hanya bengkak biasa seperti yang pernah dialami sebelumnya.

"Aku kira itu kayak bengkak seperti biasa. Karena aku udah pijit laktasi itu sudah hampir tiga sampai empat kali. Dan sebelumnya itu katanya memang hanya brngkak biasa bukan mastitis ujar Ria Ricis, dikutip dari kanal YouTube Ricis Official. 

Lalu sebenarnya apa itu Mastitis? Melansir Mayo Clinic.org, mastitis adalah peradangan jaringan payudara yang menyebabkan infeksi, nyeri payudara, pembengkakan, dan kemerahan. Hingga  mungkin juga mengalami demam dan kedinginan.

Infeksi ini memang paling sering menyerang perempuan yang sedang menyusui (mastitis laktasi). Namun,  mastitis juga terjadi pada perempuan yang tidak menyusui bahkan pada pria.

Mastitis laktasi dapat menyebabkan merasa lelah, sehingga sulit untuk merawat bayi. Kadang-kadang mastitis membuat seorang ibu menyapih bayinya sebelum dia berniat untuk menyapih bayinya. Meski begitu, terus menyusui, bahkan saat minum antibiotik untuk mengobati mastitis, lebih baik untuk ibu dan bayi.

Gejala dan penyebab

Tanda dan gejala mastitis bisa muncul secara tiba-tiba, seperti; Kelembutan payudara atau kehangatan saat disentuh, pembengkakan payudara, penebalan jaringan payudara, atau benjolan payudara, nyeri atau sensasi terbakar terus menerus atau saat menyusui, kulit kemerahan. Hingga bisa demam sekitar 38,3 C atau lebih besar

Langsung temui dokter jika memiliki gejala payudara tersebut.

Lalu apa penyebabnya? ASI yang terperangkap di payudara adalah penyebab utama mastitis. Penyebab lainnya termasuk:

Jika payudara tidak sepenuhnya kosong saat menyusui, salah satu saluran ASI bisa tersumbat. Penyumbatan menyebabkan susu untuk kembali, menyebabkan infeksi payudara.

Lalu bakteri dari permukaan kulit dan mulut bayi dapat masuk ke saluran susu melalui celah di kulit puting atau melalui lubang saluran ASI. ASI yang tergenang di payudara yang tidak dikosongkan menyediakan tempat berkembang biak bagi bakteri.

Faktor risiko mastitis dan pencegahan

Faktor risiko infeksi ini diantaranya, mengenakan bra yang ketat atau menekan payudara saat menggunakan sabuk pengaman atau membawa tas berat, yang dapat membatasi aliran ASI.

Lalu teknik keperawatan yang tidak tepat, terlalu lelah atau stres, nutrisi buruk, merokok. Komplikasi Mastitis yang tidak diobati secara memadai atau yang disebabkan oleh saluran yang tersumbat dapat menyebabkan kumpulan nanah (abses) berkembang di payudara.  Abses biasanya membutuhkan drainase bedah. 

Untuk menghindari komplikasi ini, bicarakan dengan dokter segera setelah mengalami tanda atau gejala mastitis.

Pencegahan

Saat memulai menyusui pertimbangkan untuk bertemu dengan konsultan laktasi.  Seorang konsultan laktasi dapat memberi saran untuk teknik menyusui yang tepat. Lalu kosongkan sepenuhnya ASI dari payudara saat menyusui. 

Biarkan bayi mengosongkan satu payudara sepenuhnya sebelum beralih ke payudara lainnya selama menyusui.Ubah posisi yang digunakan untuk menyusui dari satu kali menyusui ke yang berikutnya. 

Pastikan bayi menyusu dengan benar selama menyusui. Rutin pompa ASI, lalukan pijat payudara, jalani pola hidup sehat. Dan tidak merokok. 

#women for women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading