7 Tips Mendidik Anak Supaya Menjadi Penurut, Orang Tua Wajib Tahu

Tips Mendidik Anak Supaya Menjadi Penurut Kepada Orang Tua — Cara mendidik anak agar menjadi penurut dengan oran tua (foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

Fimela.com, Jakarta Setiap orang tua pasti ingin anaknya menjadi pribadi yang baik, disiplin, pintar, dan penurut. Namun demikian, seringkali anak-anak memiliki pendirian yang kuat dan ingin melakukan hal-hal yang mereka inginkan terlepas dari konsekuensinya.

Sikap atau pribadi anak sebenarnya adalah cerminan dari pola asuh orang tua. Penting bagi orang tua untuk mendidik anak menjadi pribadi yang baik.

Mendidik anak agar menjadi penurut kepada orang tua merupakan suatu proses yang kompleks dan memerlukan pendekatan yang seimbang antara kewenangan dan pengertian. Dibutuhkan sikap konsisten dan rasa kesabaran bagi orang tua untuk membentuk pribadi anak yang penurut.

Berikut adalah beberapa tips bagi orang tua untuk mendidik anaknya supaya menjadi pribadi yang penurut. Simak informasi berikut untuk mengetahuinya.

Berikan contoh yang baik

Memberi contoh yang baik — Mendidik anak penurut dengan memberikan contoh yang baik (foto: Pexels/Elina Fairytale)

Orang tua adalah contoh utama bagi anak-anak. Perilaku dan sikap orang tua akan memberikan panduan bagaimana anak seharusnya bersikap terhadap orang lain, termasuk bersikap patuh dan disiplin terhadap orang tua sendiri. Ajarkan anak untuk menghormati orang lain, berempati, bersikap jujur, dan sebagainya. Dengan begitu, kepribadian anak akan terbentuk dengan baik.

Jalin komunikasi yang terbuka

Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak sangatlah penting. Berikan ruang bagi anak-anak untuk berbicara tentang pendapat dan perasaan mereka. Orang tua perlu mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang disampaikan anak. Hal ini akan membuat anak merasa didengar dan menaruh kepercayaan terhadap orang tua. Selain itu, hal ini juga membantu membangun rasa saling pengertian antara anak dan orang tua.

Konsisten dengan peraturan

Orang tua perlu memberikan peraturan kepada anak sehingga anak paham akan batasan mengenai perilaku mereka. Mengajarkan peraturan kepada anak membentuk anak menjadi pribadi yang penurut dan disiplin. Komunikasikan peraturan tersebut kepada anak dengan kalimat yang mudah dimengerti.

Orang tua harus konsisten dalam penerapan aturan dan konsekuensinya kepada anak. Anak akan cenderung lebih mematuhi aturan jika mereka tahu bahwa aturan tersebut selalu ditegakkan.

Terapkan rutinitas

Terapkan rutinitas dan kebiasaan kepada anak untuk membantu mendidik anak supaya menjadi priadi yang penurut. Dengan menerapkan rutinitas yang terjadwal, anak akan belajar konsisten dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat anak memahami tentang wakt uyang terjadwal da kegiatannya dengan baik.

Berikan pujian dan dorongan

Selalu berikan pujian saat anak menunjukkan ketaatan dan perilaku yang baik. Hal ini akan memotivasi anak untuk selalu berbuat baik. Orang tua bisa memberikan pujian secara verbal maupun penghargaan berupa hadiah kecil. Penting untuk memuji anak secara bijaksana dan konsisten bagi orang tua.

Hindari bersikap kasar dan berteriak

Bertindak tegas kepada anak bukan berarti orang tua dapat berteriak dan berlaku kasar. Hal ini akan memperburuk keadaan. Anak akan merasa takut dan trauma kepada orang tua. Keadaan tersebut malah akan membuat anak menjadi tidak mau menurut.

Nasihati anak dengan lembut dan kata-kata yang mudah dicerna oleh anak. Jika anak masih tidak mau menurut, coba berikan gambaran perasaan orang tua yang khawatir jika anaknya tidak mau menurut.

Libatkan anak dalam pengambilan keputusan

Berikan kesempatan bagi anak-anak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka. Misalnya dalam menentukan jadwal kegiatan atau pilihan makanan. Hal ini akan memberikan rasa kontrol yang sehat dan mengajarkan anak tentang rasa tanggung jawab.

Itulah beberapa tips bagi orang tua untuk mendidik anaknya supaya menjadi pribadi yang penurut. Perlu diingat bahwa setiap anak itu unik sehingga pendekatannya mungkin berbeda-beda, tergantung pada usia, kepribadian, dan kondisi anak.

Penulis: Denisa Aulia

#BreakingBoundariesSeptember