Mengajarkan Anak untuk Membantu Pekerjaan Rumah, Kapan dan Bagaimana Memulainya?

Membuat pekerjaan rumah menjadi aktivitas yang menyenangkan adalah kunci agar anak tidak merasa terbebani. Menurut panduan dari Crewcare, melibatkan anak dalam pekerjaan rumah bisa dilakukan dengan cara kreatif, misalnya dengan memberikan tugas sebagai tantangan atau permainan. Contohnya, siapa yang bisa merapikan kamar tercepat, atau siapa yang bisa menyusun piring paling rapi di dapur .

Selain itu, memberikan pujian atau hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi juga bisa memotivasi anak untuk terus terlibat. Namun, penting diingat bahwa hadiah bukanlah hal utama, melainkan cara agar mereka merasa dihargai atas usaha yang mereka lakukan. Jika anak sudah mulai terbiasa, mereka akan mulai melihat pekerjaan rumah sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari, tanpa harus selalu diberi imbalan.

Tidak hanya membantu meringankan pekerjaan orang tua, melibatkan anak dalam pekerjaan rumah juga memiliki manfaat jangka panjang bagi perkembangan mereka. Anak yang terbiasa membantu pekerjaan rumah cenderung memiliki rasa tanggung jawab yang lebih tinggi dan lebih mandiri saat mereka dewasa. Hal ini juga mengajarkan mereka tentang manajemen waktu dan kemampuan bekerja sama dalam sebuah tim.

Selain itu, seperti yang dijelaskan oleh AACAP, anak-anak yang terlibat dalam pekerjaan rumah akan lebih memahami pentingnya kontribusi dalam keluarga. Mereka belajar bahwa setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing, yang pada akhirnya akan membentuk karakter mereka sebagai pribadi yang bertanggung jawab dan peduli .

Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah bukan hanya soal mengajarkan keterampilan praktis, tetapi juga membantu membentuk sikap dan perilaku positif yang akan mereka bawa hingga dewasa. Jadi, tak ada salahnya mulai melibatkan anak Anda dalam pekerjaan rumah, tentu saja dengan cara yang menyenangkan dan sesuai usia mereka.

Penulis: Azura Puan Khalisa

#Unlocking the Limitless