Memahami Emosi Anak Tengah, Ini Cara Mendekatkan Diri dan Memberi Dukungan

Mengenal Parenting Tap In Tap Out, Cara Efektif untuk Menjaga Harmoni Keluarga (Foto: Freepik/master1305) — Potret keluarga harmonis (Foto: Freepik/master1305).... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, setiap anak di dalam sebuah keluarga memiliki karakteristik yang unik, tergantung pada posisi kelahirannya. Anak pertama biasanya mendapat perhatian utama karena dianggap sebagai penerus harapan orang tua, sementara anak bungsu sering mendapat perlakuan lebih karena posisinya sebagai anak yang paling muda. Namun, posisi sebagai anak tengah sering kali membawa tantangan tersendiri. Mereka tidak mendapatkan perhatian yang sama seperti kakak atau adik, sehingga bisa merasa terabaikan. Perasaan ini berpengaruh pada perkembangan emosional mereka. Anak tengah cenderung berusaha mencari cara untuk menonjolkan diri dan mendapatkan perhatian, baik dengan cara yang positif maupun negatif.

Peran mereka sebagai penengah dalam konflik keluarga juga menjadi beban tersendiri. Mereka sering kali harus menjaga keseimbangan dan memediasi pertengkaran antara kakak dan adik. Namun, hal ini kadang justru menambah perasaan mereka bahwa posisi mereka tidak diakui atau dianggap penting. Tidak jarang, perasaan terabaikan ini berlanjut hingga dewasa, mempengaruhi cara mereka menjalin hubungan dengan orang lain, baik dalam pertemanan maupun percintaan.

Sebagai orang tua atau saudara, kita harus peka terhadap perubahan perilaku atau tanda-tanda yang mungkin mereka tunjukkan. Meningkatkan komunikasi dan memberikan perhatian khusus pada anak tengah adalah langkah pertama yang bisa dilakukan. Dengan cara ini, kita dapat membantu mereka berkembang menjadi pribadi yang percaya diri dan mampu membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Tanda-Tanda Anak Tengah Butuh Dukungan Emosional

Prinsip Green Parenting — Menjadi orang tua green parenting yang peduli lingkungan dan keluarga (Foto: Freepik.com)... Selengkapnya

Anak tengah sering kali mengalami perasaan kesepian atau tidak diperhatikan oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya. Perasaan terabaikan ini bisa sangat kuat, terutama ketika anak tengah merasa bahwa perhatian orang tua atau keluarga lebih sering tercurah kepada kakak atau adik mereka. Gejala yang sering muncul adalah menarik diri dari interaksi keluarga atau cenderung merasa bahwa pendapat mereka tidak dipedulikan.

Anak tengah yang merasa terabaikan cenderung mengekspresikan perasaan mereka melalui perilaku negatif, seperti menjadi lebih mudah marah, cemas, atau bahkan menentang aturan keluarga. Jika perasaan ini tidak ditangani dengan baik, bisa berkembang menjadi rasa tidak aman dan rendah diri, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi perkembangan emosional dan sosial mereka.

Oleh karena itu, orang tua perlu memahami tanda-tanda ini dengan baik dan memberikan dukungan emosional yang tepat agar anak tengah dapat berkembang dengan sehat. Meningkatkan komunikasi yang terbuka dalam keluarga menjadi langkah pertama yang bisa membantu mengurangi perasaan terabaikan dan mempererat hubungan dalam keluarga.

Cara Efektif Mendukung Emosi Anak Tengah

Cara Memahami Emosi Anak Tengah (Foto: Freepik)... Selengkapnya

Salah satu cara paling efektif untuk mendukung emosi anak tengah adalah dengan memberikan perhatian khusus. Menghabiskan waktu berkualitas bersama mereka, seperti mengajak mereka berbicara secara pribadi, memberi ruang bagi mereka untuk berbagi perasaan, dan melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama dapat membantu anak tengah merasa dihargai dan diperhatikan.

Ini bukan hanya tentang memberi perhatian, tetapi juga mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengonfirmasi bahwa perasaan mereka valid. Penting untuk memberikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan diri tanpa merasa dibandingkan dengan saudara kandung lainnya. Anak tengah sering kali merasa terabaikan atau kurang dihargai dibandingkan dengan kakak yang lebih tua atau adik yang lebih muda.

Oleh karena itu, menciptakan ruang yang aman bagi anak tengah untuk berbicara dan mengekspresikan perasaan mereka tanpa perbandingan sangatlah penting. Ketika anak tengah merasa diterima tanpa syarat, mereka akan lebih mampu mengatasi tantangan emosional yang muncul akibat posisinya dalam keluarga. Dengan cara ini, orang tua dapat membantu anak tengah mengembangkan rasa percaya diri yang sehat dan memperkuat ikatan emosional dalam keluarga.

Membangun Komunikasi yang Sehat dalam Keluarga

Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting dalam mendukung emosi anak tengah. Mereka sering merasa terabaikan karena kurangnya perhatian atau pengakuan, sehingga mereka mungkin merasa tidak memiliki tempat dalam percakapan keluarga. Orang tua perlu menciptakan ruang di mana anak tengah dapat berbicara tentang perasaan mereka tanpa takut diabaikan.

Mengajak anak tengah untuk berbicara tentang perasaan mereka secara rutin dapat membantu mereka merasa didengar dan dihargai. Hal ini juga dapat memperkuat rasa kedekatan antara anak tengah dan orang tua. Selain itu, penting untuk memberikan mereka kesempatan untuk mengambil keputusan atau berbicara dalam situasi yang melibatkan seluruh keluarga, seperti merencanakan liburan atau memilih aktivitas keluarga.

Dengan cara ini, anak tengah akan merasa lebih terlibat dan diakui dalam keputusan keluarga. Membangun komunikasi yang sehat juga dapat mengurangi ketegangan dalam keluarga dan membantu anak tengah merasa lebih diterima sebagai bagian dari dinamika keluarga yang lebih besar. Memberikan perhatian terhadap perasaan mereka akan meningkatkan rasa percaya diri dan mempererat hubungan keluarga secara keseluruhan.

Memberikan Dukungan dalam Pengembangan Diri Anak Tengah

Selain memberikan dukungan emosional, sangat penting untuk membantu anak tengah dalam pengembangan diri mereka. Anak tengah sering kali merasa harus bersaing dengan saudara kandung untuk mendapatkan perhatian orang tua, yang bisa menyebabkan mereka bingung mengenai identitas diri mereka. Untuk itu, orang tua perlu memberikan ruang bagi anak tengah untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri tanpa rasa khawatir akan dibandingkan dengan kakak atau adik.

Mendukung mereka dalam mengikuti aktivitas ekstrakurikuler, mengejar hobi, atau bahkan membantu mereka meraih cita-cita karier yang mereka impikan dapat memperkuat rasa percaya diri mereka. Selain itu, mengapresiasi usaha dan prestasi mereka tanpa membandingkannya dengan saudara kandung akan memberikan anak tengah perasaan bahwa mereka dihargai dan dihormati sebagai individu.

Dengan cara ini, anak tengah akan merasa lebih mandiri, lebih siap menghadapi tantangan hidup, dan lebih terhubung dengan keluarga mereka. Ini juga akan membentuk rasa kebanggaan dan tanggung jawab pribadi dalam diri mereka yang dapat membawa pengaruh positif dalam kehidupan mereka ke depan.

Penulis: Rianti Fitri Wulandari

#UnlockingTheLimitless