Sukses

Parenting

Kenali Tanda-Tanda Anak Slow Learner dan Penangannya dari Pakar Ahli

Fimela.com, Jakarta Kerap menghadapi anak Anda yang tampak kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah? Dari mulai mengalami kesulitan membaca, menulis, atau berhitung. Nah ini semua mengarak pada tanda-tanda anak slow learner yang harus segera diberi perhatian. Ini bukan soal kecerdasan, melainkan perbedaan cara belajar yang membutuhkan pendekatan khusus. 

Dilansir dari berbagai sumber, anak slow learner umumnya memiliki IQ antara 70-90, menunjukkan kemampuan kognitif yang berada di batas normal. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam berbagai aspek akademik, seperti membaca, menulis, dan berhitung, serta tantangan dalam fokus, memori, dan koordinasi motorik. Namun, penting diingat, ini bukan berarti mereka bodoh atau malas. Mereka hanya membutuhkan waktu dan metode belajar yang berbeda.

Sebagai orang tua, Sahabat Fimela, memahami dan memberikan dukungan penuh adalah kunci keberhasilan. Jangan pernah membandingkan perkembangan anak Anda dengan anak lain. Setiap anak unik dan memiliki kecepatan belajarnya sendiri. Yang terpenting adalah memberikan lingkungan belajar yang positif, penuh kasih sayang, dan kesabaran.

Menurut Dr. Glenn Doman a neurosurgeon, founder of institute for the Achievement of Human Potential, Philadelphia pada pemaparannya di victoriouskidsseducares.org, setiap anak memiliki gaya belajar dan kecepatan belajar yang berbeda. Masing-masing dari anak-anak ini memiliki karakter unik dan mereka tidak hanya mampu belajar tetapi juga mampu menjadi sangat fokus dan sukses. Pemahaman ini perlu diresapi hingga ke pemikiran, kesadaran, dan pikiran para guru, orang tua, dan anak-anak. Komunitas pembelajaran di ‘Victorious Kidss Educares’ percaya bahwa ‘Setiap Anak Penting’. Filosofi sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan perlu menanamkan filosofi dan hasil pembelajaran untuk memproses dan mendukung setiap anak. 

Dengan kata lain, fungsi apa yang kita libatkan pada anak-anak kita, yang akan menentukan potensi dan strukturnya. Dr. Glenn Doman mengklasifikasikan berbagai penyebab ketidakmampuan belajar. Beberapa di antaranya adalah kerusakan otak, keterbelakangan mental, kekurangan mental, cerebral palsy, spastik, epilepsi, autis, athetoid, ADHD, hiperaktif, anak-anak yang berasal dari rumah dengan serba kekurangan dan keluarga yang terganggu.

Memahami Tantangan Anak *Slow Learner*

Anak slow learner seringkali menghadapi berbagai tantangan dalam proses belajar. Mereka mungkin kesulitan memahami instruksi, mengingat informasi baru, atau menyelesaikan tugas tepat waktu. Berikut beberapa tantangan spesifik yang mungkin mereka alami:

  • Kesulitan Membaca: Kesulitan memahami atau mengingat apa yang dibaca, mengeja kata baru, membaca lambat, memahami isi bacaan, dan menarik kesimpulan. Mungkin masih mengeja suku kata hidup saat teman sebayanya sudah lancar membaca kalimat.
  • Kesulitan Menulis: Kesulitan menuangkan pikiran, menulis lambat, tata bahasa sulit dimengerti, sering salah menulis huruf (misalnya, b dengan p, p dengan q, dsb), tulisan terbalik, huruf hilang, atau kesulitan menulis lurus.
  • Kesulitan Berhitung: Kesulitan berhitung dasar, masih menggunakan jari untuk menghitung penjumlahan dan pengurangan sederhana.
  • Kesulitan Berbahasa: Kesulitan mengekspresikan diri secara verbal, mengartikulasikan perasaan, sehingga orang lain kesulitan memahami apa yang ia bicarakan. Bisa juga mengalami keterlambatan bicara.
  • Masalah Fokus dan Perhatian: Sulit fokus, cepat bosan, sehingga materi pelajaran tidak terserap dengan baik. Kesulitan mengingat hal-hal yang disukai atau dari film.
  • Masalah Memori: Kesulitan mengingat informasi yang baru dipelajari.
  • Masalah Persepsi: Kesulitan membedakan huruf atau kata yang mirip (misalnya, b dan d), atau kesulitan membedakan warna.
  • Masalah Motorik: Dalam beberapa kasus, mungkin juga mengalami kesulitan motorik (dispraksia).

Strategi Mendukung Anak *Slow Learner*

Mendukung anak slow learner membutuhkan kesabaran dan kreativitas. Berikut beberapa strategi yang dapat Anda terapkan:

  • Buat Lingkungan Belajar yang Positif: Ciptakan suasana belajar yang nyaman, tenang, dan mendukung. Hindari tekanan dan kritik yang berlebihan.
  • Gunakan Metode Belajar yang Berbeda: Eksperimen dengan berbagai metode belajar untuk menemukan cara terbaik bagi anak Anda. Metode belajar visual, auditori, atau kinestetik mungkin lebih efektif.
  • Berikan Tugas yang Sesuai Kemampuan: Jangan memberikan tugas yang terlalu sulit atau terlalu mudah. Pilih tugas yang menantang namun tetap dapat dicapai.
  • Berikan Pujian dan Dorongan: Berikan pujian dan dorongan positif atas usaha dan kemajuan yang dicapai, sekecil apapun itu.
  • Berkolaborasi dengan Guru: Berkomunikasi secara terbuka dengan guru anak Anda untuk membahas strategi belajar yang efektif.
  • Cari Dukungan Profesional: Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli pendidikan atau terapis.

Pentingnya Konsultasi Profesional

Mendiagnosis anak slow learner membutuhkan keahlian profesional. Jangan mendiagnosis sendiri. Jika Anda mencurigai anak Anda termasuk slow learner, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli pendidikan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Intervensi dini sangat penting untuk membantu anak mencapai potensi terbaiknya. Ingat, anak slow learner bukanlah anak yang bodoh atau malas. Mereka hanya membutuhkan waktu, pendekatan, dan dukungan yang tepat untuk berkembang.

Dengan pemahaman yang tepat dan dukungan yang konsisten, Sahabat Fimela, anak slow learner dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Mereka memiliki potensi yang luar biasa, dan tugas kita adalah membantu mereka untuk mengembangkannya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading