Sukses

Relationship

4 Tips Menjaga Keuangan untuk Pasangan yang Baru Menikah

Fimela.com, Jakarta Pernikahan merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dengan baik dan matang. Pernikahan juga merupakan momen yang menyatukan dua individu yang memiliki pemikiran dan prinsip hidup yang berbeda. Tentu, awal pernikahan akan menjadi momen pasangan akan menemukan banyak perbedaan satu sama lain. Oleh karena itu, dengan adanya perbedaan seharusnya mereka dapat saling melengkapi dan memahami.

Pada awal pernikahan sebaiknya juga, kamu dan pasangan membicarakan hal-hal yang perlu didiskusikan untuk masa depan pernikahan yang akan dijalani bersama seperti masalah keuangan, anak, dan lainnya. Masalah keuangan menjadi hal yang penting untuk didiskusikan untuk menentukan rencana anggaran untuk masa depan baik biaya sehari-hari maupun biaya untuk masa depan.

Dilansir dari brides.com, pasangan yang baru menikah tentu akan mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan di awal suatu hubungan. Uang juga merupakan masalah nomor satu yang sering diperebutkan pasangan saat menikah. Oleh karena itu, sebagai pasangan, perlunya penerapan prinsip yang dibentuk untuk penggunaan uang dengan memutuskan strategi keuangan bersama yang sesuai dengan gaya hidup dan tujuan bersama. 

 

 

Tips Menjaga Keuangan untuk Pasangan yang Baru Menikah

Dilansir dari brides.com, mengawali awal kehidupan baru pernikahan, para pasangan dapat menerapkan beberapa tips menjaga keuangan berikut:

Menemukan cara terbaik untuk menggabungkan keuangan bersama pasangan

Kamu dan pasangan dapat membuat akun untuk diri sendiri dan bersama. Akun pribadi nantinya dapat digunakan untuk keperluan pribadi sehingga tetap memiliki kemandirian finansial, sedangkan akun bersama dapat digunakan untuk mendanai pengeluaran bersama seperti sewa/hipotek, kebutuhan anak, rumah, kendaraan, perencanaan liburan, dan lainnya.  

Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang

Membuat rencana keuangan beserta tujuannya dapat membantu kamu dan pasangan dalam memetakan jalan ke depan sehingga tetap dapat bertanggung jawab. Tujuan jangka pendek mencakup hal-hal seperti membeli peralatan rumah tangga, perbaikan kecil rumah, atau menambah dana darurat, sedangkan tujuan jangka panjang mencakup hal-hal seperti membeli rumah, menabung untuk masa pensiun, atau keluarga berencana. Anggaran yang dibuat tidak perlu rumit, tetapi cukup mencakup penghasilan dan pengeluaran bulanan rata-rata. Kamu dapat menerapkan aturan penganggaran 50/30/20 yang menunjukkan bahwa 50% dari pendapatan bulanan akan digunakan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan. 

 

Bersikaplah Terbuka dan Transparan dengan Pasangan

Menghindari kesalahpahaman dan membangun kepercayaan, terutama pada bidang finansial merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya masalah keuangan dalam pernikahan. Oleh karena itu, pentingnya untuk bersikap transparan dan terbuka supaya pasangan tahu bahwa kamu berkomitmen untuk tetap berpegang pada anggaran yang telah disepakati. Selain itu, kamu juga dapat membicarakan potensi hambatan untuk mengatasi masalah keuangan. Penting untuk kamu terbuka dengan pengeluaran yang tidak terduga, pengajian yang terlambat, atau mengalami kesulitan dalam anggaran kepada pasangan. 

Ingatlah bahwa kamu dan pasangan berada di tim yang sama

Keuangan dalam pernikahan adalah upaya tim yang dibutuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, kamu dan pasangan perlu untuk mengenyampingkan ego masing-masing karena ini merupakan kesempatan untuk membangun sesuatu yang lebih baik dan bukan kompetisi. Kamu dapat merencanakan beberapa tujuan positif supaya dapat menabung bersama. Pergunakan uang sebagai alat bagi kamu dan pasangan untuk membangun kehidupan di masa kini dan masa depan yang lebih baik. 

 

 

*Penulis: Fani Varensia

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading