Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, sebuah hubungan sering kali jadi tempat kembali bagi banyak orang. Mencari ketenangan, mencari jalan kebersamaan, atau hiburan di kala gundah. Tapi, masih banyak loh yang terjebak dalam hubungan toxic yang tidak sehat dan sebenarnya harus dihindari.
Toxic relationship kini sudah banyak jadi perbincangan orang-orang. Hubungan yang entah dari awal sudah buruk namun tertutup penolakan fakta dari diri kita yang buta akan cinta, atau hubungan yang semakin memburuk dan menjebak sahabat Fimela di situasi yang buruk.
Menyadur dari choosingtherapy.com, hubungan yang tidak sehat atau biasa disebut dengan Toxic Relationship merupakan hubungan yang seperti namanya, toxic atau beracun. Situasi hubungan ini bahkan bisa saja muncul dalam setiap hubungan yang mungkin tidak hanya pasangan. Perlu diingat, umumnya pada hubungan ini selalu ada pola perilaku yang disengaja maupun tidak bisa saling merusak dan merugikan.
Advertisement
Selain terjebak di Toxic Relationship, bahkan banyak orang juga belum menyadari bahwa mereka berada di hubungan yang toxic dan harus disudahi. Sebelum kamu semakin terjebak, yuk coba tips-tips berikut untuk keluar dari zona toxic relationship itu!
Advertisement
Ketahui Tanda Hubunganmu Sudah Toxic
Tanda-Tanda Toxic Relationship
Saat perasaan kita dipenuhi dengan perasaan cinta yang menggebu, kita mungkin akan terbawa denial, penolakan keburukan sifat pasangan yang selalu kita usahakan untuk menerimanya dan mengerti. Tapi, kita juga harus mulai membatasi jika hubungan sudah toxic. Seperti mulai muncul sifat-sifat buruk pada diri kita atau pasangan, seperti menjadi lebih pesimis atau mudah marah. Selain itu, kita juga mungkin merasa tidak bahagia atau tertekan ketika bersama pasangan
Tidak hanya itu, mungkin tanda ini terasa samar, tapi jika kita sudah memiliki kepercayaan, kecemburuan yang berlebih, dan perasaan bertanggung jawab atas kebahagiaan pasangan juga menjadi tanda-tanda khas adanya Toxic Relationship. Yang sangat penting untuk dipikirkan adalah dalam beberapa kasus, hubungan toxic juga bisa melibatkan kekerasan fisik, emosional, atau seksual. Banyak orang mungkin merasa bisa mengatasinya, tapi jika sudah tidak ada solusi untuk melanjutkan hubungan, kamu perlu mempertimbangkan untuk menyudahinya, terutama jika melukai dirimu sendiri.
1. Mencari Support System
Pada hubungan yang toxic, penyelesaian terkadang akan selesai tanpa jawaban. Karena memaksakan diri untuk keluar dari zona yang terus mengekang dan bahkan melibatkan manipulasi adalah hal yang berat. Saat situasi mulai mengekang dan kamu sudah merasa terjebak, carilah lingkungan yang mendukung seperti keluarga atau sahabat terdekat untuk berdisuksi.
2. Ekspresikan Diri dengan Komunikasi
Hubungan toxic ini mungkin ternyata tidak disadari oleh salah satu pasangan. Inilah mengapa kamu harus membiarkan pasanganmu tahu betapa tpxic hubungan itu dan mendisuksikannya. Ungkapkan perasaanmu, validasi perasaanmu dan berikan perspektif eksternal tentang situasi tersebut. Jika pasanganmu tidak bisa mengakhiri situasi dengan baik, maka mintalah bantuan dari orang lain untuk menghindari hal-hal seperti kekerasan.
Solusi Menyudahi Hubungan Toxic
3. Memutuskan Kontak
Untuk mengakhiri hubungan yang toxic, memutuskan kontak merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan. Setelah kamu bisa berdiskusi dan dengan matang memikirkan dampak negatif dalam hubunganmu. Apalagi, jika pasanganmu melakukan hal-hal yang bisa membahayakanmu kemudian memanipulasimu kembali untuk menetap dalam hubungan yang toxic. Ketika kamu memutuskan untuk meninggalkan pasangan, putuskan kontak di mana kamu mengakhiri segala bentuk komunikasi kecuali jika memiliki anak dan harus menjadi orang tua bersama.
4. Fokus dengan Diri
Setelah mengalami hubungan yang beracun mungkin kamu akan merasa trust issue dengan hubungan-hubungan baru. Bahkan sampai waktu yang cukup lama masih merasa dirimu buruk. Namun, ingatlah untuk mengenal kembali diri dan menjadikan permasalahan hubungan yang sebelumnya sebagai pelajaran. Meruntuhkan harga diri dan harga diri adalah cara yang digunakan oleh pasangan yang toxic untuk membuat pasangannya tetap terjebak dalam hubungan. Yakinkanlah kamu akan mendapatkan yang terbaik tentu dengan mengenal dirimu lebih dalam terlebih dahulu.
Ingatlah, meskipun kamu bisa mengandalkan support system, kamu tidak perlu ragu untuk mulai berdiskusi dengan seorang profesional kesehatan mental jika membutuhkan dukungan lain di masa-masa sulit. Penulis: Nadya Aufia
#Unlocking the Limitless