Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, menilai ketulusan cinta seseorang adalah perihal yang dipenuhi dengan makna. Keistimewaan cinta terkadang tidak bisa dinilai dengan sederhana, namun hal-hal sederhana dalam cinta yang lebih bermakna juga sering kali dilupakan.
Cinta sering kali menjebak perasaan tanpa bisa melihat bagaimana ketulusan yang dimiliki. Mungkin, sahabat Fimela sering mengenalnya dengan cinta buta. Dibodohi dengan hubungan atau perasaan dengan pasangan tanpa cinta yang tulus.
Namun, mengenal cinta yang tulus bukanlah hal yang mudah bagi beberapa orang. Lantas, bagaimana mengenali cinta yang tulus?
Advertisement
Advertisement
Mengenal Ketulusan Cinta
1. Kenali Cinta dan Kasih Sayang
Cinta merupakan sebuah perasaan yang dikenal dengan penuh kasih sayang. Menyadur dari goodmenproject.com, ketulusan cinta bisa dinilai dari seberapa kita bisa saling memahami sebuah situasi dari sudut pandang bersama. Mengerti sudut pandang yang berbeda sebagai empati adalah kekuatan cinta. Pada dasarnya, sebuah cinta yang tulus akan menghadirkan belas kasih yang tidak bisa saling menyakiti apalagi membuat hancur. Bahkan, membayangkan rasa sedih atau terluka dari orang yang kita cintai akan berat.
2. Cinta yang Membahagiakan dan Tidak Membuat CemasÂ
Banyak orang percaya bahwa sebuah hubungan sangatlah dekat dengan perasaan cinta. Namun, cara orang mengenal cinta tentu berbeda. Beberapa orang mungkin menganggap cinta tidak memerlukan kasih sayang. Tapi kasih sayang yang membahagiakan adalah kunci perjalanan cinta yang kuat. Jika kamu menemukan pertengkaran terus-menerus, kecemburuan, posesif, emosional, verbal, atau kekerasan fisik, ada ketulusan cinta yang perlu dibenahi dari masing-masing diri.
3. Menerima dan Memahami Perbedaan
Setiap orang memiliki latar belakang masing-masing. Keunikan, kelebihan hingga kekurangan. Ketulusan cinta sejati tentu bagian dari penerimaan sebuah perbedaan dalam hubungan. Tidak menganggap orang yang berbeda adalah orang yang buruk.
4. Meminimalisir Ego
Dalam hubungan, pertengkaran pasti pernah dialami. Bertengkar dan berbeda pendapat memang jadi ujian di dalam hubungan. Namun, pertengkaran ini tidak bisa dijadikan kunci untuk melihat apakah seseorang cinta atau tidak. Ini adalah perihal ego masing-masing. Ketulusan cinta akan berjuang untuk saling mengurangi ego masing-masing. Berjuang untuk satu sama lain dan bukannya melawan satu sama lain adalah tujuannya.
Ketulusan Cinta Datang Dari Hal Sederhana
5. Tidak Bergantung dengan Memenuhi Ekspektasi
Harapan adalah hal baik yang bisa menjadi tujuan setiap orang. Tidal mungkin jika kita tidak memiliki harapan baik. Namun, dalam menjalani sebuah hubungan, kita butuh memahami bahwa pribadi masing-masing pada akhirnya akan tentag diri sendiri. Berekspektasi juga harus dihindari saat berada dalam hubungan, kecuali saling mendukung untuk mengevaluasi diri. Cinta yang tulus, tidak menaruh banyak ekspektasi.
6. Mampu Membangun Hubungan yang Saling Mendukung
Hubungan yang harmonis pada akhirnya selalu membutuhkan kerja sama. Mengenal waktu di mana harus mengalah, mengenal kekuatan dan kelemahan masing-masing untuk terus bekerja sama. Tak kalah penting, sadar kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Penghormatan dan kolaborasi inilah jadi tanda cinta yang tulus. Bahkan, juga untuk menghormati dengan saling memberi ruang pribadi.
Bagaimanapun cinta, ketulusan adalah hal yang sering kali datang dari cara sederhana. Pada akhirnya kita akan mencari pasangan untuk mendapatkan berbagai macam peran, bahkan seperti sahabat. Damai dengan diri adalah kunci untuk ketulusan cinta. Penulis: Nadya Aufia
#Unlocking the Limitless