Fimela.com, Jakarta Dalam sebuah hubungan, kita sering kali bingung ketika dihadapkan oleh pasangan yang peduli namun berlebihan yang justru mengarah pada posesif. Kedua sikap ini memang mirip, namun memiliki dampak yang sangat berbeda terhadap kesehatan emosional dan kebahagiaan dalam hubungan. Pasangan yang benar-benar peduli akan memberikan dukungan, kepercayaan, dan memberi ruang untuk kita berkembang, sedangkan pasangan posesif cenderung berusaha mengontrol dan membatasi kebebasan kita.
Terkadang, sulit untuk membedakan keduanya—terutama ketika rasa cinta dan perhatian mulai disalahpahami sebagai bentuk pengendalian. Karena itu, penting bagi kita untuk mampu mengenali tanda-tanda dan perbedaan antara kedua sikap tersebut agar tidak terjebak dalam hubungan yang toxic.
Dalam artikel ini, Fimela akan membahas seputar cara untuk membedakan antara pasangan posesif dan pasangan yang benar-benar peduli—yang beberapa diantaranya dilansir dari glam.com.
Advertisement
Advertisement
Kenali Tanda-Tanda Pasangan Posesif
1. Membatasi Pergaulan: Pasangan yang posesif akan merasa tidak nyaman atau cemburu jika kita menghabiskan waktu lebih banyak dengan teman-teman atau keluarga. Mereka bisa mencoba untuk memisahkan kita dari orang-orang terdekat, dengan alasan bahwa mereka khawatir atau tidak menyukai orang tersebut.
2. Kontrol Berlebihan: Pasangan yang posesif cenderung ingin mengetahui setiap aktivitas yang kita lakukan, seperti siapa yang kita hubungi, ke mana kita pergi, atau apa yang kita lakukan saat tidak bersama mereka.
3. Cemburu Berlebihan: Cemburu-nya pasangan yang posesif sering kali melampaui batas yang wajar. Mereka mungkin merasa terancam oleh interaksi sosial kita dengan orang lain—bahkan oleh interaksi tidak mengarah pada hal-hal negatif.
4. Menuntut Perhatian Penuh: Pasangan yang posesif selalu ingin menjadi pusat perhatian sepanjang waktu, sehingga mereka bisa merasa aman dan mengontrol hubungan tersebut. Jika kita memberi perhatian pada hal lain, mereka akan merasa tersaingi atau terluka.
Membedakan Pasangan Posesif dan Peduli dengan Bijak
1. Kebebasan dan Ruang Pribadi
Pasangan yang posesif akan merasa cemas jika kita lebih banyak dan sering menghabiskan waktu dengan orang lain atau melakukan aktivitas tanpa mereka. Sedangkan pasangan yang benar-benar peduli lebih menghargai waktu pribadi kita.
2. Kepercayaan dan Pengawasan
Pasangan yang posesif akan sering mengawasi setiap aktivitas kita, termasuk memeriksa ponsel atau media sosial yang kita punya. Sementara itu, pasangan yang benar-benar peduli akan mempercayai dan menghargai privasi kita sepenuhnya, tanpa merasa perlu memantau setiap aktivitas kita.
3. Cemburu
Tanpa alasan yang jelas, pasangan yang posesif akan merasa terancam oleh orang lain yang kita temui. Beda dengan pasangan yang benar-benar peduli, mereka cenderung menghadapinya dengan komunikasi dan tidak akan membiarkan kecemburuan merusak hubungan.
4. Dukungan dan Motivasi
Biasanya, pasangan yang posesif akan fokus pada apa yang mereka inginkan dan mengurangi peluang kita untuk berkembang—bahkan merasa terancam oleh ambisi kita. Sebaliknya, pasangan yang peduli akan mendukung tujuan dan impian kita, merasa bangga dengan pencapaian kita, dan selalu memberi semangat.
5. Komunikasi dan Pemecahan Masalah
Pasangan yang posesif tidak terbuka untuk diskusi konstruktif, dan cenderung menghindari masalah atau manipulasi situasi. Sedangkan pasangan yang peduli pada hubungan akan menyelesaikan masalah dengan empati dan mencari solusi bersama.
Advertisement
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika pasangan mulai menunjukkan perilaku posesif, penting untuk berbicara terbuka tentang perasaanmu dan bagaimana hal itu memengaruhi kebebasanmu. Jika pasangan tidak bisa menerima dan terus mengontrol, pertimbangkan mencari bantuan profesional atau mengevaluasi hubungan. Sebaliknya, jika hubungan penuh dukungan, pastikan untuk menjaga komunikasi terbuka dan saling menghargai ruang pribadi untuk menjaga hubungan tetap sehat.
Itu dia penelasan seputar pasangan posesif VS pasangan yang (benar-benar) peduli dengan kita. Ingat! cinta bukanlah tentang segala sesuatu yang bisa dikendalikan dengan begitu saja oleh pasangan kita, jika hubungan memang sudah dirasa tidak sehat, pikirkan untuk meninggalkan pasangan karena ‘you deserve better!’