Sebuah pesan singkat dari aplikasi messenger menampilkan pesan dari nomor tak dikenal, “Shint, ikut Arisan para mantan yuk!”

Saya tidak menyalahkan siapapun atas hancurnya keluarga kami.

Takdir berkata lain, ayahku meninggal di saat aku sangat membutuhkan support dari keluarga.

Keakraban kami ini sampai membuat orangtuaku curiga apakah aku dan Dea hanyalah bersahabat biasa atau apa kami memiliki “hubungan spesial”.

Belum lagi, polemik percintaan, salah satu di antara kami pernah mempunyai kisah cinta yang tidak kami restui.

Seiring berjalannya waktu kami akan berpisah dengan teman-teman lama.

Hubungan kami tidak mulus di awal, karena ada suatu konflik yang terjadi di antara kami.

Setelah dulu merawat anaknya sekarang pun masih mau merawat cucu-cucunya tanpa mengeluh dan tanpa pamrih.

Pesannya singkat saja, "Bisakah kita lebih dari sekadar teman?"

Dia mampu mengimbangi saya yang kadang selalu mengucapkan kata harus mengakhiri.

Harus kuapakan perasaan yang kini semakin jelas tumbuh di hatiku?

Dik, kakakmu ini sudah melalui fase itu terlebih dahulu, tenanglah semua itu tidaklah seburuk yang kamu pikirkan.