Bicara soal Facebook, ada satu nama yang tak bisa lepas darinya. Bukan Mark Zuckerberg, bukan juga Dustin Moskovitz. Dia adalah Sheryl Sandberg, orang nomor dua di Facebook yang dengan tangan dinginnya berhasil menaikkan pamor salah satu media sosial terbesar itu, setelah sempat merugi besar karena kehilangan peminat.

Nelson Rolihlahla Mandela. Dialah orang Afrika Selatan berkulit hitam pertama yang menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan, dan presiden pertama yang terpilih melalui pemilu multiras. Perjuangannya memberantas rasisme, kesenjangan, kemiskinan menjadikannya sangat dicintai dunia.

Dinobatkan sebagai The Self-Made Women Billionaires of 2013, siapa pun pasti terbiasa menikmati kehidupan supermewah. Namun, tidak untuk Zhang Xin Fang. Mantan buruh perempuan asal China yang baru didapuk masuk dalam jajaran 10 perempuan miliarder dunia versi majalah Forbes ini, toh lebih memilih hidup sederhana.

Irene Blecker Rosenfeld. Kalau kamu akrab dengan sejumlah merek biskuit yang bisa ditemukan di mana saja, nama perempuan yang kini berusia 60 tahun asal Amerika inilah yang punya andil besar. Ya, dialah perempuan hebat yang sejak tahun 2011 menduduki kursi Direktur dan CEO Mondelez International.

Sharmeen Obaid-Chinoy, produser, sutradara, sekaligus jurnalis perempuan asal Pakistan, berada di urutan ke-57 dari 100 orang paling berpengaruh di dunia tahun lalu versi majalah Time. Awal tahun ini, perempuan 35 tahun ini pun menerima Crystal Award dalam World Economic Forum WEF yang digelar di Davos. Dia menjadi perempuan Pakistan pertama yang mendapat kehormatan tersebut.

Marissa Mayer, namanya begitu dikenal di dunia online. Perempuan yang ikut berpengaruh membangun dan mengembangkan Google ini tak berhenti melahirkan inovasi dengan hijrah ke perusahaan “pesaing”-nya, Yahoo.

Silvana Paternostro adalah seorang jurnalis yang fokus pada isu perempuan, AIDS, gerakan revolusioner, hingga produk budaya. Kami menyebutnya feminis, karena kepedulian Silvana akan hak dan kedudukan perempuan di masyarakat. Namun, dia malah jatuh cinta kepada laki-laki yang lahir dari negara dengan budaya patriark kental.

Rakhma Sinseria. Namanya tak pernah lepas dari kesuksesan Coffee Toffee. Bersama sang suami, Odi Anindito, ia memang berjuang keras mendirikan coffee shop yang mengusung 100% bahan lokal ini. Dan sekarang, berkat tangan dingin dan semangat Rakhma yang luar biasa jugalah Coffee Toffee mampu bertahan, bahkan kian berkembang di usia yang menginjak tahun ke-6. Foto: Windy Sucipto

Veronica Halim, Abigail Hakim, dan Diana Gunawan. Ketiga perempuan cantik ini sedang asyik berbincang santai sambil sesekali membicarakan bisnis yang dirintis bersama saat tim FIMELA.com menemui mereka di 1/15 Coffee. Ya, ketiganya merupakan owner Gudily pretty party goods yang menjual pernak-pernik party dan DIY via online shop. (Foto: Novi Komala)

Ngobrol dengan Chitra Subijakto, nggak bakal lepas dari ngobrolin Indonesia. Di sela kesibukannya sebagai stylist (film dan majalah) serta creative buyer untuk sebuah departemen store, FIMELA.com diajak mengagumi Indonesia, pemikiran serta gaya pribadinya. Klik! Foto, Windy Sucipto & dok. pribadi.