Ngedangdut, Rian d'Masiv Ikuti Jejak Ahmad Albar

Anto Karibo diperbarui 16 Mei 2015, 18:44 WIB

Fimela.com, Jakarta Rian d'Masiv rupanya cukup berani untuk mengeksplor bakat bermusiknya. Rupanya ada beberapa musisi legend tanah air yang menginspirasinya untuk mencicipi alunan dangdut, termasuk Ahmad Albar.

Dangdut pernah menjadi raja di industri musik tanah air pada era 70-80an. Saat itu Rhoma Irama merupakan pionir yang membuat dangdut bisa dikenal dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat lokal hingga ke negeri tetangga.

Jangkauan musiknya pun bisa dibilang begitu luas, karena Rhoma bisa mengawinkan bermacam genre seperti rock, pop, india, dan juga orkestra, ke dalam musik melayu. Pasar begitu menerima dangdut. Tak heran ketika Ahmad Albar sebagai ikon musik rock saat itu ikut menggelontorkan sebuah album dangdut berjudul Zakia (1979).

Inilah yang menginspirasi Rian ketika dirinya mencoba menciptakan sebuah lagu berjudul Pacar Malam Minggu untuk seorang penyanyi cantik, Alodya Desi (25). Ia mengaku merunut vokalis God Bless itu.

"Terinspirasi dari legenda musik tanah air aja. Seperti Ahmad Albar," kata Rian saat ditemui di G Studio, Jalan Radio Dalam Raya, Jakarta Selatan, Jumat (15/5).

Tak hanya Rhoma Irama, Rian juga menyebut nama Koes Plus, grup musik legendaris Indonesia. Tercatat Koes Plus memang pernah mengeluarkan beberapa lagu berirama dangdut seperti Cubit-cubitan, Mengapa, Nasib, Digoyang-goyang, Hidup Di (Dalam) Bui, dan lainnya.

"Idola-idola saya juga pernah bikin dangdut juga. Koes ploes juga pernah," ucap Rian.

Lagu Pacar Sabtu Minggu ini menurut Rian adalah kombinasi dari musik dangdut kontemporer dan klasik. "Saya juga dengerin musik dangdut yang sekarang. Tapi digabungin sama dangdut yang beneran, klasik. Ini merupakan pengalaman yang berbeda," tutur vokalis d'Masiv tersebut. Akankah lagu dangdut ciptaan Rian mampu sesukses karya Ahmad Albar dkk?

What's On Fimela