Auckland, Jejak Islam di Kota Pelabuhan Selandia Baru

Asnida Riani diperbarui 20 Jun 2016, 23:38 WIB

Fimela.com, Jakarta Di antara pemandangan magis berupa tanah 'bergelombang' dengan kungkungan gunung berselimut salju, Selandia Baru pun jadi rumah bagi muslim. Memang masih minoritas seperti sang tetangga Australia, namun setidaknya 'negeri ajaib' tak luput dari sentuhan Islam.

Dari sekian kota, Auckland merupakan satu yang penduduk muslimnya paling banyak. Di sini, kamu tak akan terlalu sulit menemukan masjid yang diiringi keberadaan sejumlah kedai makanan dengan menu halal. Berbingkai pemandangan pesisir nan memukau, Islam terus berkembang dan berangsur menjadi napas kehidupan di sejumlah kawasan Auckland.

Jadi kota pelabuhan membuat keberagaman mudah masuk ke kota di selatan Pasifik ini, tak terkecuali Islam. Seperti kebanyakan kota di Selandia Baru, awalnya Auckland merupakan kota penampung pengungsi perang. 'Kebanjiran' imigran muslim membuat pondasi Islam kian kuat.

Bukan hanya tempat beribadah, berbagai lembaga pendidikan bernapaskan Islam pun berbondong-bondong muncul di kota berikon Sky Tower tersebut. Jadi, kegiatan belajar dan diskusi dengan topik selain Islam pun turut berkembang. Meski demikian, muslim tak semata bisa ditemukan di Auckland.

Beberapa juga berumah tinggal di Wellington, Christchurch, Hamilton, Dunedin, Hastings, Tauranga, New Plymouth, Hawera, Whangarei dan Palmerston North. Berada jauh di selatan tak membuat Selandia Baru absen dari 'sentuhan' Islam, bahkan di tiap ritme kesehariannya.