Ini Alasan Kudeta Turki Gagal

Asnida Riani diperbarui 17 Jul 2016, 11:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Berlangsung sejak Jumat (15/7) malam, kudeta yang dilancarkan di Turki gagal. Sebagaimana diwartakan New York Times, pada Sabtu (16/7) pagi, pihak keamanan Turki mengaku telah menahan ribuan anggota militer yang turut berpartisipasi dalam aksi tersebut.

Seiring dengan berakhirnya kejadian itu, pertanyaan yang selanjutnya timbul adalah mengapa kudeta kali ini gagal. Berdasarkan keterangan Naunihal Singh, seorang akademis dan penulis Seizing Power, seperti dimuat Vox, kegagalan tersebut bukan semata dilatarbelakangi kekuatan pihak yang mengudeta atau dukungan militer.

Namun akibat ketidakmampuan mereka membuat persepsi bahwa kudeta tersebut akan berhasil. Padahal, keyakinan untuk mempersepsikan kesuksesan kudeta, meskipun lewat media, punya poin krusial. Pada dasarnya, kata Singh, jika publik berpikir kudeta itu akan berhasil, mereka akan memilih bergabung karena tak ingin ada di pihak yang kalah.

Para penuntut kudeta gagal menciptakan persepsi ini dan sekarang mereka mungkin harus membayar mahal akan kelalaian tersebut. Lebih lanjut Singh menuturkan, hal pertama yang harus dimengerti tentang kudeta Turki adalah massa tak melakukan perlawanan militer dengan maksimal.

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, seperti dimuat Independent, 265 orang meninggal dalam aksi tersebut, namun jumlah itu tetap saja tak membuat massa berhasil memanfaatkan tank dan gerombolan di seantero Istanbul dan Ankara turut terkait dalam konflik secara keseluruhan.

"Pendukung kudeta tak mencoba menyerang hingga napas terakhir mereka. Bahkan beberapa grup ada yang sepakat untuk menyerak meski mereka tetap punya kemungkinan untuk menang," tandas Singh ketika ditanya tentang kudeta di Turki oleh Vox.