Berita Hari Ini: Pembersihan, Tanda Tangan, Kolintang

Ega Maharni diperbarui 11 Nov 2016, 17:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Perseroan terbatas Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 8 Surabaya melakukan upaya pembersihan lintasan rel dari sampah di sepanjang lima kilometer, sebagai bagian upaya memperingati Hari Pahlawan 10 November.

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Gatut Sutiyatmoko di Surabaya, Selasa mengatakan upaya pembersihan sampah di lintasan rel itu dilakukan bersama puluhan karyawan PT KAI Daop 8 Surabaya bersama komunitas pecinta KA.

"Kegiatan bersih-bersih dari sampah ini kami lakukan mulai dari Stasiun Gubeng hinggga Stasiun Wonokromo, dan yang kami bersihkan adalah sampah kawasan di sekitar lintasan rel KA sepanjang 5 kilometer," katanya. 

Artikel selengkapnya bisa kamu baca di sini.

Ratusan pejabat, pengelola kegiatan pemerintah, akademisi, profesional dan mahasiswa di Kalimantan Barat mendapat pelatihan serta pemahaman tentang pemanfaatan tanda tangan digital sebagai draft legal yang diakui secara hukum.

"Ke depan, pemanfaatan tanda tangan digital akan semakin sering digunakan," kata Kasubdit Teknologi Keamanan Informasi Kemenkominfo, Riki Arif Gunawan di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, melalui tanda tangan digital, pejabat terkait dapat membuat dokumen legal tanpa kertas.

Selain itu, lanjut dia, pihak penerima juga mampu memverifikasi dokumen legal yang dikirim sehingga tidak perlu lagi disibukkan dengan mempersiapkan dokumen fisik. Artikel lengkapnya di sini.

Kedutaan Besar Indonesia di Canberra dan Konsulat Jenderal Indonesia di Sidney, Australia mendukung upaya global Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Indonesia, Yayasan Purnomo Yusgiantoro Foundation, Pertunjukan Seni Jaya Suprana, dan Yayasan IT guna mempromosikan kolintang menjadi warisan dunia.

Keterangan KJRI di Sidney yang diterima di Jakarta, Kamis menyebutkan pada Rabu (9/11) upaya menjadikan alat musik kolintang menjadi warisan dunia yang terdaftar di badan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk urusan budaya (UNESCO) dilakukan melalui konser kolintang dan peragaan busana batik.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Opera Sidney atau yang dikenal dengan "Sydney Opera House".

"Musik kolintang kayu ini merupakan bukti lain betapa Indonesia memiliki kekayaan seni budaya yang sangat beragam dan bernilai tinggi, selain batik dan musik angklung yang sudah terdaftar di UNESCO sebagai warisan dunia," ujar Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema. Artikel selengkapnya bisa kamu baca di sini

What's On Fimela