Ini Tradisi Unik Masyarakat Aceh Saat Peringati Maulid Nabi 2017

Gadis Abdul diperbarui 01 Des 2017, 06:25 WIB

Fimela.com, Jakarta Ada berbagai macam tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat diberbagai daerah di Indonesia ketika memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam 1439 Hijriah yang jatuh pada Jumat (1/12/2017). Salah satu tradisi unik tersebut juga dilakukan oleh mayoritas warga di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.

Kebanyakan warga Aceh memperingati Maulid Nabi dengan memasak lemang yang merupakan tradisi warisan Suku Alas. Dilansir dari Antara, Kamis (30/11/2017), sejumlah penduduk di desa Aceh tenggara sejak pagi hari sudah mulai mempersiapkan diri untuk memasak lemang. Buat kamu yang belum tahu, lemang adalah salah satu makanan yang berasal dari Indonesia.

Beberapa bahan yang dibutuhkan untuk membuat lemang, yakni kentan dan air santan. Kedua bahan tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam bambu lalu dimasak dengan cara dibakar menggunakan kayu. Yang unik dari pembuatan lemang adalah proses pembakarannya yang cukup lama, setidaknya kamu harus menunggu hingga empat jam. Butuh kesabaran memang, tapi pasti kamu akan puas dengan hasilnya.

What's On Fimela
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pada 2017 ini masyarakat juga memperingati Maulid Nabi dengan berbagai tradisi unik. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/Rei/kye/15)

Meskipun butuh waktu, namun banyak orang yang rela membuat lemang sendiri daripada harus beli lho. "Bila kita beli di pajak (pasar), harga lemang ini Rp15 ribu untuk satu sambung. Cuma, tak enak kita rasa kalau tidak kita bakar sendiri," ucap Fatimah (42), penduduk di Babussalam, seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/11/2017).

Cara membakar lemang dengan posisi di bagian tengah bamboo yang agak dimiringkan pada tiang penyangga. Agar masaknya rata, maka bamboo yang dibakar dengan kayu api tersebut harus diputar-putar.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pada 2017 ini masyarakat juga memperingati Maulid Nabi dengan berbagai tradisi unik. (ANTARA FOTO/Ampelsa/Rei/Spt/15)

Radasah (61), anggota Badan Permusyawaratan Kute Perapat Sepakat menjelaskan, tradisi memasak lemang adalah demi menjaga adat Suku Alas yang dilakukan dua kali dalam setahun."Ini sudah kita lakukan sejak turun-temurun setiap memperingati Maulid Nabi, dan Idul Adha tiap tahun," tuturnya. "Orang dahulu di wilayah Aceh Tsambung ini, bila malam hari peringatan maulid, maka lemang jadi santapan sambil dengarkan ceramah. Kalu Idul Adha, maka kita hidangkan kepada tamu yang datang," ujar Radasah.