Ini Alasan Facebook di Indonesia Terancam Diblokir

Lanny Kusuma diperbarui 12 Apr 2018, 09:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Facebook terancam diblokir sementara di Indonesia, terkait kebocoran data pengguna dilakukan dengan sengaja oleh salah satu media sosial terbesar di dunia tersebut.

Melansir laman Liputan6, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan jika pihaknya kini masih menunggu penyelidikan Polri, terkait dugaan tindak pidana bocornya data pengguna tersebut.

What's On Fimela
100 potongan karton CEO Facebook Mark Zuckerberg berjejer di halaman Capitol AS di Washington DC (10/4). Potongan karton Mark Zuckerberg ini dipajang di halaman Capitol AS oleh kelompok advokasi Avaaz. (Zach Gibson / Getty Images / AFP)

"Dari peraturan Menteri sudah ditegur dan paling akhir adalah pemutusan sementara. Tentunya nanti kami koordinasi dengan semua pihak terkait," ujar Menkominfo Rudiantara.

Terkait kebocoran data pengguna Facebook, Indonesia disebut menjadi salah satu negara yang mengalami kebocoran data terbesar, di mana ada lebih dari 1 juta pengguna Facebook di Indonesia yang datanya dobocorkan ke Cabrige Analytica.

Selain itu, kebocoran data pengguna media sosial di Indonesia juga sampai ke CubeYou. Setelah mengetahui kebocoran ini, apakah kamu masih akan bertahan untuk menggunakan media sosial, seperti Facebook?

2 dari 2 halaman

Saham Facebook Kembali Naik

Sejak kasus kebocoran data pengguna Facebook menyeruak pada awal tahun 2018, saham Facebook sempat turun dan membuat Mark Zuckerberg kehilangan lebih dari Rp 1000 triliun.

Namun, hal itu tak berlangsung lama, di mana saham Facebook kembali naik sebesar 4,5 persen je posisi USD 165 pada penutupan perdagangan sahan pada Selasa (10/4/2018) lalu.

CEO Facebook Mark Zuckerberg memberikan kesaksian di hadapan Kongres dan Senat AS di Capitol Hill, Washington, Senin (10/4). Zuckerberg membuka sesi dengar pendapat di depan sejumlah senator dengan kalimat, "saya minta maaf." (AP Photo/Andrew Harnik)

Terkait kenaikan saham tersebut, rupanya disebabkan oleh kehadiran Mark Zuckerberg dalam sidang parlemen terkait pencurian data pengguna Facebook oleh konsutan politik Cabrige Analytica. Dalam sidang tersebut para investor menganggap Mark dapat menghadapi sidang sangat baik dan membuat mereka kembali tertarik untuk berinvestasi ke Facebook.