Viral Kisah Anak SMP Kebelet Nikah Bikin Warganet Senewen, Alasannya...

Lanny Kusuma diperbarui 16 Apr 2018, 12:55 WIB

Fimela.com, Jakarta Kisah sepasang anak SMP berusia 15 dan 14 tahun di Bantaeng, Sulawesi Selatan yang kebelet nikah tenah viral dan menghebohkan warganet di media sosial. Selain mendapat dukungan, pernikahan pasangan muda ini juga mendapat kritik pedas.

Bukan tanpa alasan, pernikahan pasangan muda ini rupanya terjadi karena mempelai wanita merasa takut harus tidur sendirian di rumahnya. Terlebih sejak ibunya meninggal dunia setahun lalu, dan ayahnya jarang berada di rumah karena harus bekerja di luar kota.

Ilustrasi Pasangan Menikah (Sumber Foto: static.pexels.com)

Pengajuan pernikahan mereka pun sempat ditolak pihak KUA Kecamatan Bantaeng karena usia mereka tak memenuhi syarat. Namun hal tersebut tak lantas menyurutkan niat mereka untuk menikah setelah pihak Pengadilan Agama mengabulkan pengajuan dispensasi yang diusulkan keluarga kedua siswa tersebut.

Meski pernikahan mereka terus berjalan sesuai rencana, namun hal itu tak lantas membuat warganet menerima kenyataan pernikahan keduanya. Kesahatan dan mental dua siswa yang kebelet nikah itu pun membuat tak semua warganet bisa 'memberikan restu'.

Ilustrasi Foto Pernikahan (iStockphoto)

"Resiko nikah dini, yaa banyak. Udah banyak yg nulis diatas. Dan yang aku inget Rasulku dengan sunnahnya mengajarkan untuk yg belum siap menikah yaa berpuasa. Bukan memaksakan menikah usia dini dengan alasan menghindari zina," kicau akun @abdurohmannnn.

"Kasian si cewenya sebenarnya. Organ reproduskinya belum matang, kondisi psikis yg masih labil juga bakal berpengaruh ke kehidupan mereka nanti, pendidikan yg rendah mau jadi apa mereka ? faktor ekonomi apalagi," lanjutnya terkait dua siswa SMP di Bantaeng yang kebelet nikah.

2 dari 2 halaman

Alasan Menikahnya Dianggap Tak Kuat

Ilustrasi Pasangan Menikah (iStockphoto)

Selain karena faktor kesehatan dan mental, warganet juga banyak yang mengingatkan jika menikah bukanlah sekedar urusan hidup bersama.

"Sesungguhnya menikah tak sekedar hidup bersama, Dik. Pernikahan bukan sekedar solusi, ia gerbang menuju fase kehidupan baru. Perlu bekal yg cukup untuk survive. Sudah cukup? In other hand, Menilik alasannya, saya kira daya dukung lingkungan perlu dievaluasi," komentar akun @kata_atina.