Saat Hubungan Tak Bisa Dipertahankan, Kamu Pilih Putusin si Pacar Duluan atau Tunggu Diputusin?

fitriandiani diperbarui 13 Mei 2018, 11:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Putus hubungan sama pacar yang disayang memang tidak pernah mengenakkan. Sebelum, saat, dan setelah putusnya pasti hati dipenuhi perasaan galau yang tak terjelaskan dengan kata-kata. Coba berandai-andai, kalau keadaan memberikanmu pilihan, kamu pilih putus karena diputusin, atau kamu yang mutusin duluan, sih?

Well, kamu yang minta putus atau kamu yang diputusin, keduanya sama saja. Intinya kalian berpisah. Tiap pilihan ada plus minusnya sendiri. Putusin pacar duluan, misal.

Putusin pacar duluan sering bikin kita dianggap tega, konotasinya hampir selalu negatif. Padahal sebenarnya ya tidak senegatif itu juga. Malah berani memilih putus bisa jadi sewujud tindakan positif, lho. Let's say, hubungan yang dijalani tidak sehat; masa harus terus dipertahankan?

Omongan negatif orang lain pasti ada, tapi kita tak harus selalu mendengarkan mereka. Kita yang tahu bagaimana hubungan itu, kita yang paham baik buruknya. Kita yang berhak ambil keputusan--apapun yang menurut kita baik.

Balik lagi ke intinya; tiap opsi punya pro dan kontra. Tinggal kamu sesuaikan mana yang paling pas dengan kondisi hubunganmu saja, mau putusin duluan apa tunggu diputusin?

2 dari 3 halaman

Kurang Lebihnya Kalau Kamu Diputusin si Pacar

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Asdrubal Luna)

Putusin pacar bisa dibilang merupakan cara kita menyelamatkan diri. Entah dari rasa bosan, atau tersiksa karena hati tidak bahagia. Tidak salah sama sekali jika dilihat dari perspektifmu sendiri, toh, ini semua untuk kebahagiaan yang sedang kamu perjuangkan. Tapi, berbeda jadinya jika dilihat dari sudut pandang si dia yang kamu putusin.

Dia yang merasa terluka pasti merasa ini tidak adil baginya. Dia akan merasa perjuangannya disia-siakan dengan kamu yang memilih pergi begitu saja.

Tapi namanya menjalin hubungan, memang butuh kesepakatan dua hati. Kalau yang satu sudah tak ingin, bukankah lebih baik diakhiri daripada bertahan dan saling menyakiti dalam diam?

3 dari 3 halaman

Kurang Lebihnya Diputusin Pacar Duluan

Ilustrasi relationship. (Foto: unsplash.com/Watari)

Pada awalnya kamu pasti takkan terima keputusannya memilih pergi. Kamu bakalan mempertanyakan banyak sekali hal yang tak bisa kamu temukan jawabannya--karena dia terlanjur memilih pergi. Tapi, sekali kamu ikhlas dan menerima, kamu akan tahu bahwa kamu sedang ditunjukkan arah menuju jalan yang lebih baik.

Kamu takkan merasakan penyesalan karena sudah merasa meninggalkan. Walau harus terpuruk dulu, kamu akan lebih mantap melangkah mencari kebahagiaan baru nantinya.

Diputusin pacar itu ibarat pepatah; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Kelak saat kamu sudah bahagia dengan hidup barumu, si mantan yang putusin kamu mungkin akan menyesal melihat kamu ternyata bisa seasyik itu.

So, menurutmu lebih baik tunggu diputusin atau putusin duluan, nih?