Dianggap Rasis, Ini Penjelasan Lirik Fake Love BTS yang Disensor

Nizar Zulmi diperbarui 22 Mei 2018, 02:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Boyband asal Korea Selatan, BTS membuat gebrakan dengan rilisnya single terbaru mereka, Fake Love. Dalam waktu singkat lagu tersebut langsung mendominasi chart musik lokal maupun internasional.

Apalagi momen rilisnya Fake Love disuguhkan dalam ajang penghargaan Billboard Music Awards 2018 pada 21 Mei pagi tadi. Jungkook dkk membuat mata dunia tertuju pada penampilan enerjik mereka di atas panggung.

BTS di Billboard Music Awards 2018. (KEVIN WINTER/GETTY IMAGES/AFP)

Namun di tengah euforia itu terdapat kontroversi yang mengiringinya. Pasalnya lirik lagu Fake Love disensor oleh radio Amerika Serikat demi menghindari polemik.

Terdapat satu kata yang akhirnya disamarkan sebelum disebarluaskan ke publik. Lirik lagu BTS tersebut kebetulan dibawakan oleh J-Hope.

2 dari 3 halaman

Alasan Disensor

BTS di Billboard Music Awards 2018 (Foto: AFP / FRAZER HARRISON / GETTY IMAGES NORTH AMERICA)

Adapun lirik yang disensor di lagu Fake Love BTS adalah kata 'naega' yang berarti 'aku', atau 'diriku'. Kata tersebut dianggap agak berbahaya karena dapat memicu dugaan rasisme.

Pihak radio menyebut kata naega bisa memicu salah dengar menjadi nigga, kata yang sensitif digunakan di Amerika Serikat. JJ Ryan selaku wakil dari iHeartradio pun memberikan penjelasannya.

"Jika ada banyak komplain lisensi stasiun radio bisa dicabut. Mereka sepertinya tak ingin ambil risiko dan melakukan editing agar stasiun radio Amerika Serikat bisa memutarnya dan tak dikomplain pendengar," katanya.

3 dari 3 halaman

Lirik Rap

J-Hope BTS (Foto: Twitter/BTS_twt)

Selain karena kata yang digunakan bisa menimbulkan kerancuan, ada alasan lain untuk menyensor lirik tersebut. Hal itu adalah karena kata naega dilantunkan secara rap oleh J-Hope.

Rap identik dengan musik hip hop yang tumbuh di Amerika Serikat. Karena alasan itulah tindakan sensor dirasa jadi solusi tepat mengingat BTS telah didengar publik internasional.