Hari Moekti Meninggal Dunia, Beberapa Jam Sebelum Berceramah

Teddy Kurniawan diperbarui 24 Jun 2018, 23:55 WIB

Fimela.com, Jakarta Mantan rocker Hari Moekti meninggal dunia pada Minggu (24/6/2018) di Rumah Sakit Dustira, Cimahi, Jawa Barat. Menurut pihak keluarga, Hari Moekti meninggal secara mendadak.

Hari Moekti yang sejak tahun 1995 menyatakan berhijrah dan meninggalkan dunia musik Tanah Air, memang disibukkan dengan agenda kegiatan dakwah. Melihat akun instagram resminya, hampir setiap hari Hari yang disebut pejuang dakwah itu, berkeliling masjid dan sejumlah acara keagamaan untuk berdakwah.

 

Hari Moekti semasa hidup, aktif di dunia dakwah. (Fanpage Hari Moekti)

Bahkan sebelum meninggal dunia, ia masih memposting agenda acara dakwah pada Senin (25/6/2018) di Masjid ABRI, Cimahi, Jawa Barat. Rencananya ia akan mengisi kajian khusus bertema Hijrah Story pada pukul 08.30 WIB.

Namun manusia hanya berencana, Tuhan pula yang menentukan. Malam sebelum ia tampil berdakwah, Hari Moekti meninggal dunia. Hal tersebut tentu membuat banyak netizen terkejut. Karena beberapa jam sebelum meninggal dunia, Hari Moekti masih menjawab beberapa pertanyaan dari netizen tentang acara tersebut.

 

"Assalamualaikum.Tabuh sabaraha abie?" tanya akun @chandra.chacan.

"Jam 08.30 - 11.30," jawab Hari Moekti.

 

2 dari 3 halaman

Hari Moekti pernah berjaya di era 80-an

Hari Moekti meninggal dunia. (Dream.com)

Hari Moekti diketahui merupakan rocker yang dikenal di era 80-an hingga 90-an. Ia memulai karier bermusiknya saat berada di Semarang, Jawa Tengah.

Hari Moekti kemudian melanjutkan kiprahnya di blantika musik Tanah Air saat berada di Cimahi dan Bandung, Jawa Barat. Hingga akhirnya terkenal dan memiliki album yang cukup laris manis.

Namanya mulai dikenal luas saat ia bergabung dengan band Krakatau tahun 1985 dan kemudian dilanjutkan bersama Adegan tahun 1987.

 

3 dari 3 halaman

Hari Moekti, hijrah dan menjadi pendakwah

Hari Moekti meninggal dunia. (Liputan6.com)

Beragam perjalan hidup, membuat Hari Moekti berubah. Ia merasa hidup dalam dunia keartisan tidak ada puasnya. Bahkan menilai cenderung mengajak pada kemaksiatan. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang ustaz dan melakukan kajian mendalam tentang agama Islam.

Akhirnya, ia memilih untuk berhijrah dan meninggalkan popularitasnya di dunia keartisan pada 1995.

Tentu saja hal tersebut membuatnya kehilangan banyak pekerjaan. Namun Hari Moekti tidak menyerah. Ia tetap berusaha untuk menjalankan aktivitas berdakwahnya, hingga akhir menutup mata.