Keseimbangan Hidup Onny Natasha (I)

FimelaDiterbitkan 17 April 2009, 08:14 WIB
Vemale.com - Oleh: Rury Verawaty Cantik dan terawat, itulah kesan pertama ketika melihat wanita satu ini. Jika dilihat dari jabatannya sebagai Komisaris Natasha Skincare, maka tentu saja ia harus rajin merawat kecantikan wajah dan tubuhnya. Namun karena kesibukan yang begitu padat akhir-akhir ini, Onny, demikian sapaan akrabnya, hanya sempat mengoleskan krim pagi dan malam. "Nanti kalau waktunya sudah lebih lowong, baru saya mau facial dan melakukan perawatan tubuh lainnya," tutur wanita yang terlihat segar dan lebih muda dari usianya yang kini sudah mencapai 40 tahun. Kesibukannya begitu menyita banyak waktu, antara lain seperti mengontrol semua outlet Natasha yang berjumlah 42 cabang di seluruh tanah air, mengikuti seminar dan berbagai course di luar negeri (yang terbaru dari Jerman), serta menyempatkan diri ke Singapura untuk mengurus restoran masakan khas Jawa Timurnya. Belum lama ini, Onny juga disibukkan oleh ajang 'Pemilihan Wajah Natasha 2009'. Ajang ini diadakan setiap dua tahun sekali. Pemilihan ini merupakan reward untuk para member muda Natasha. Sekaligus juga sebagai ajang untuk mencari ikon baru Natasha dari para member yang sudah menggunakan produk Natasha. "Kita memang sengaja mencari ikon dari member, supaya kita mengenal dengan dekat ikon yang bisa mewakili Natasha dan kita tahu benar siapa orangnya. Selain member, kriteria yang kami pilih juga berdasarkan berbagai kelebihan serta attitude. Rencana ke depan kita juga akan mengadakan ajang serupa namun untuk segmen ibu-ibu," ujarnya saat diwawancara oleh tim Kapanlagi.com di Natasha Skincare kawasan Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta. Keseimbangan Tubuh Jika bicara tentang Natasha Skincare dan Pemilihan Wajah Natasha, maka hal ini tentu saja erat hubungannya dengan kecantikan. Lantas apa arti cantik dari kaca mata wanita berambut sebahu ini? Onny menilai bahwa cantik itu personal sekali. Bukan hanya dari luar (fisik), tetapi dari dalam (inner beauty). Menurutnya tidak ada orang stres yang cantik. Orang akan terlihat cantik dan segar jika ia enjoy dalam menjalani hidupnya. "Cantik itu akan terlihat bila kita menikmati hidup namun tubuh harus terawat juga. Selain itu, cantik juga berarti punya aura dan positif thingking yang ditunjang dengan attitude," ujar wanita kelahiran Yogyakarta, 23 Oktober 1968 ini. "Memiliki kulit yang sehat, bebas jerawat, dan flek-flek hitam. Namun perawatan tidak hanya sejauh kulit semata, namun juga dengan merawat gigi. Ketika senyum dan gigi tampak tertata rapi dan bersih, tidak bolong dan ada tambal-tambalannya," tambahnya seraya menegaskan bahwa kriteria yang ia sebutkan ini juga merupakan kriteria Wajah Natasha.
Onny mengibaratkan perawatan cantik dan kulit pada wanita itu seperti merawat tanaman. Tanaman jika dibiarkan tumbuh apa adanya, maka akan terlihat biasa, berbeda dengan tanaman yang terawat (dipotong setiap waktu), pastinya terlihat segar dan sehat. Selanjutnya ia menambahkan, bahwa cantik menurutnya bukan dengan make up lengkap atau hidung yang dimancungkan, melainkan kulit yang terawat dan sehat. Bukan masalah dandan, tetapi perawatan. "Saya selalu merawat kulit dan tubuh, karena anak saya sudah SMA dan umur juga semakin menua, ha ha ha ha ha..." canda wanita yang menikah di usia 20 tahun. Tantangan Pekerjaan Selain getol soal merawat kulit dan tubuh, wanita yang menyukai tantangan ini cenderung jenuh jika hidupnya biasa-biasa saja. Tiga tahun (1994-1997) menjalani profesi sebagai dokter puskesmas di daerah Trucuk yang berjarak 7 Km dari Klaten, membuat ia merasa jenuh. "Saya senang bekerja di sana, namun lama-lama jenuh juga karena tidak ada masalah dan tantangan yang berarti. Orang yang datang semuanya baik-baik. Pekerjaan saya hanya menambal dan mencabut gigi. Saya mau mencari pekerjaan yang banyak masalahnya, bertemu dengan orang banyak. Nah, sekarang baru saya merasakan apa yang saya inginkan dulu". Selain itu, Onny juga sempat menjadi sales asuransi selepas praktik di puskesmas. Tapi pekerjaan itu tidak diteruskannya karena ia kurang tekun dan menjadi sungkan pada teman-teman yang ia datangi. "Mereka langsung mau ikut asuransi karena nggak enak sama saya, padahal belum saya jelaskan," kata wanita yang ketika SMA pernah menjadi sales Oriflame, ikut kursus kue (tart wedding), dan masak memasak ini. "Saya orangnya kurang tekun jika mendalami suatu bidang. Ketika SMA saya ambil kursus membuat tart pengantin, masak-memasak, namun itu akhirnya hanya sekedar tahu cara membuatnya, tidak saya kembangkan lagi," tambah wanita bernama lengkap Drg. Tantri Onny Bianti ini. Lahirnya Natasha Kemudian mengenai cikal bakal Natasha, hal ini berawal dari masalah jerawat di wajahnya yang muncul sehabis melahirkan dan ia mengakui waktu itu memang kurang melakukan perawatan. Hal itu kemudian membuat sang suami berinovasi meracik obat (cream) khusus untuk menghilangkan jerawat dan membuat kulit wajah terlihat bersih dan sehat. Sebagai seorang dokter, suaminya paham bagaimana membuat krim untuk menjadikan kulit sehat. Meski krim tersebut belum diberi merek, namun telah mendapat sambutan yang baik dari teman-teman dekatnya dan kumpulan ibu-ibu teman sekolah anaknya. "Mereka mau membeli karena percaya ketika melihat wajah saya yang sudah tidak jerawatan dan bersih," kenangnya.
Sebuah awal sederhana yang ternyata berdampak luar biasa dalam kehidupannya sekarang ini. Betapa tidak, dari krim yang belum diberi merek dan kemudian diberi merek yang diambil dari nama anak keduanya Natasha, kini Natasha Skincare merupakan klinik perawatan wajah serta kulit yang menjamur di mana-mana. Sebelum mendirikan Natasha, Onny dan suami sempat bekerja sama dengan salah satu kerabat mereka dalam satu atap klinik kecantikan ternama, namun karena beda visi, akhirnya mereka memutuskan untuk keluar dan berdiri sendiri. "Bukan dari nol, namun dalam kondisi 50% kami membangun Natasha di Madiun, kemudian daerah Jawa Timur lainnya. Memang bukan langsung buka di Jogja, karena kami sangat menjaga etika dengan kerabat terdahulu," paparnya. "Kini Natasha sudah berkembang pesat, semua sudah tertata dan sudah ada yang mengurus, sistem juga sudah ada, sehingga tugas saya hanya mengontrol dan survei sendiri," ujarnya. Tahun 2006, Onny membuka klinik gigi O-Smile Dental (O diambil dari namanya sendiri, Onny). Klinik ini sebagai wadah lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada 1993 ini untuk menuangkan keahliannya sebagai dokter gigi. O-Smile Dental sudah berjalan hingga sekarang (Yogyakarta-Semarang-Malang-Bandung), namun Onny mengaku kembali jenuh dan merasa harus berbuat sesuatu yang baru dan berbeda. Bermula dari senang makan, maka ia pun menjajal usaha kuliner dengan membuka restoran di Singapura, Surabaya, dan Bali (Kedai Tiga Nyonya). Di Jogja ia membuka Kedai Tiga Nyonya, Red Bean, Tora Bistro. Sedangkan di Jakarta, Trans Kemang Holiday. Selanjutnya (vem/oya/meg)
What's On Fimela