Paduan Keindahan Dalam Islamic Fashion Festival 2011 (II)

FimelaDiterbitkan 30 Juni 2011, 10:11 WIB
Vemale.com - Dimeriahkan penampilan Fatima Voice yang menyenandungkan lagu – lagu islami yang indah, acara dibuka dengan pidato khusus dari Menteri Pariwisata Malaysia diteruskan dengan Wakil Gubernur Jawa Barat, Bapak Deddy Jusuf. Showcase dimulai dengan rancangan Toera Imara (Bandung) berjudul Royal Resurgence yang bermain dalam lipatan 'undakan' pada lengan, kain panjang dibuat saling silang membentuk drapery, serta ikat kepala yang menyambung dari atas menuju bawah memberi bentuk drapery. Nikmati foto-foto busana selengkapnya di Galeri Foto. Eriyani Yusuf (Bandung) menggubah busana putih dalam aksen kerut, menggambarkan putihnya susunan bunga yang bermain dalam struktur garis melandai, hiasan manik silver memberi kejutan pada koleksi bertajuk Flower in White. Koleksi Hajaba (Kuala Lumpur) menghadirkan Glamorous Denim, busana muslim denim yang kasual namun juga feminin, dengan lengan lonceng bermanset, celana jodhpur, dan terusan dalam potongan mermaid style yang memberi kesan anggun. Sementara Betty Achyar (Bandung) memberi tema koleksinya Retro Legendary, yang terwujud dalam rok lebar, memadu bahan polos dan bermotif, serta jubah panjang bergelombang, hadir dalam warna coklat, olive serta ungu. Showcase kedua hadir Niza Azura (Bandung) dalam tema Reflection of Dancing Harmony, menginterpretasikan busana penari India, yang kaya warna dengan material silk, organza, lace, sehingga menciptakan efek visual yang energik, glamour, eye catching dan indah. Disusul dengan koleksi Retty Selya (Bandung) dalam tema Maximalism hasil inspirasi dua kultur, India dan Indonesia, memadu tenun ikat dari inspirasi kejayaan Moghul serta gaya Indonesia menggunakan bahan silk, organza, dan chiffon dengan teknik painting. Bjuti boutique (Kuala Lumpur) hadir dalam Barraca de Amira yang inspirasinya hadir dari Roman Empire dengan sentuhan muslim. Sementara Yanna (Bandung) menghadirkan tema Lembayung Senja memadu busana berwarna hitam dengan permainan garis warna terang yang kontras, serta lempeng emas yang indah mempercantik paduan hiasan. Koleksi Paul Roop, desainer tamu dari Bali mencuri perhatian dengan gaya ekspresif, memadu tabrak corak secara berani, memancarkan warna yang terang dengan unsur seni yang kuat. Memadu brokat dalam monte – monte yang indah dengan warna – warna yang memesona. Fenny Sofia (Bandung) yang hadir dalam The Power of Love, mengemas bahan halus dalam drapery sebagai hiasan garis leher, serta aksen selendang panjang pada bahu dengan gaya balon bermanset. Koleksi Hannie Noeraeni dengan Shinning Lazuardy bermain dalam motif yang berani pada bahan halus dipadu indahnya monte, aksen lipit menjuntai, serta aksen temple bahan halus yang menghadirkan garis – garis siluet mengambang, memberi liuk visual yang elegan. Zizi Design (Kuala Lumpur) dalam Peafowl memadu warna berkarakter kuat dan berani, dengan motif – motif besar memblock garis siluet. Sementara Ning Zulkarnain (Bandung) dengan tema Triumph and Wealth yang terinspirasi dari keindahan Taj Mahal, mengoordinasi warna dan presentasi yang memengaruhi penampilan, penggunaan kerudung yang lebar memanjang jadi salah satu ciri khas tampilan koleksinya kali ini. Pada showcase terakhir, Nuniek Mawardi membuka koleksinya dalam tema The Great Inculturation, membawa tren topi – topi pria Maroko yang memadu gaya maskulin dalam kefemininan yang elegan, dengan short jacket, dan rok berbahan tule ruffle yang bertekstur. Ahmad Zaki (Bandung) dalam A Sadness of Temptation mengulas rasa cinta seseorang yang memberi persembahan istimewa bagi orang terkasih. Bahan halus menjuntai romantis, warna abu dipadu ungu dengan hiasan temple metal yang bersusun rapi jadi aksen pada hiasan punggung. Lain lagi Jarumas (Kuala Lumpur) menghadirkan tema Elegant Moment sementra Meeta Fauzan (Bandung) menampilkan tema The Jadau Treasure yang mengemas konsep warna –warna cheerful dan playful dengan sedikit twist sentuhan Moghul style. (vem/ana/miw)
What's On Fimela