Sukses

FimelaMom

Kenali Tanda-tanda Awal Autisme yang Bisa Dideteksi Sejak Usia 2 Tahun

ringkasan

  • Autism Spectrum Disorder (ASD) menunjukkan tanda-tanda yang bervariasi, namun diagnosis dapat diandalkan sejak usia 2 tahun, dengan gejala umum seperti kesulitan komunikasi dan perilaku berulang.
  • Intervensi dini sangat krusial karena plastisitas otak anak, meningkatkan hasil perkembangan keterampilan sosial, komunikasi, dan kognitif, serta mengurangi keparahan gejala.
  • Orang tua memiliki peran sentral dalam deteksi dini dan akses ke berbagai program bantuan seperti terapi wicara, ABA, dan ESDM, yang dapat dimulai tanpa rujukan dokter.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah kondisi perkembangan saraf yang memengaruhi cara anak berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan berperilaku. Kondisi ini seringkali menunjukkan tanda-tanda yang bervariasi pada setiap individu. Mengenali gejala sejak dini menjadi kunci penting untuk penanganan yang efektif.

Beberapa anak mungkin menunjukkan tanda autisme sejak usia 12 bulan, sementara yang lain baru terlihat pada usia 24 bulan atau lebih. Bahkan, ada kasus di mana anak kehilangan keterampilan yang sudah dikuasai. Penting untuk dicatat bahwa diagnosis autisme dapat diandalkan sejak usia 2 tahun.

Oleh karena itu, memahami tanda-tanda awal dan bantuan dini autisme pada anak adalah hal krusial bagi setiap orang tua dan pengasuh. Intervensi yang tepat waktu dapat memberikan dampak positif signifikan pada perkembangan anak di masa depan.

Mengenali Tanda-tanda Autisme Sejak Dini

Sahabat Fimela, Autism Spectrum Disorder (ASD) memanifestasikan dirinya secara unik pada setiap anak, sehingga penting untuk memerhatikan berbagai indikator. Gejala autisme dapat sangat bervariasi, namun ada beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai pada berbagai usia. Memahami tanda-tanda ini adalah langkah pertama dalam memberikan dukungan yang dibutuhkan.

Tanda-tanda umum autisme yang bisa muncul pada usia berapa pun meliputi hilangnya kemampuan bicara atau keterampilan sosial yang sudah diperoleh sebelumnya. Anak mungkin menghindari kontak mata, lebih suka menyendiri, atau kesulitan memahami perasaan orang lain. Keterlambatan perkembangan bahasa dan pengulangan kata atau frasa (ekolalia) juga merupakan indikator penting.

Selain itu, anak dengan autisme sering menunjukkan penolakan terhadap perubahan kecil dalam rutinitas, memiliki minat yang terbatas, dan melakukan perilaku berulang seperti mengibas-ngibaskan tangan atau mengayunkan tubuh. Reaksi yang tidak biasa terhadap rangsangan sensorik seperti suara, bau, atau cahaya juga perlu diperhatikan.

Pada usia 9 bulan, perhatikan jika anak tidak merespons namanya atau tidak menunjukkan ekspresi wajah seperti senang atau sedih. Kurangnya senyuman lebar atau kontak mata yang minim juga bisa menjadi tanda. Memasuki usia 12 bulan, sedikitnya celotehan atau gerakan menunjuk serta kurangnya permainan interaktif sederhana seperti cilukba patut diwaspadai.

Seiring bertambahnya usia, seperti pada 15 bulan, anak mungkin tidak berbagi minat dengan orang lain. Pada 16 bulan, tidak mengucapkan kata tunggal, dan pada 18 bulan, tidak menunjuk untuk menunjukkan sesuatu yang menarik atau tidak meniru tindakan saat bermain. Pada usia 24 bulan, ketidakmampuan mengucapkan frasa dua kata yang bermakna atau tidak menyadari perasaan orang lain juga merupakan tanda. Pada usia 3 tahun, anak mungkin tidak memperhatikan anak lain dan bergabung dalam permainan, sementara pada 4 tahun, tidak berpura-pura menjadi karakter lain saat bermain. Pada usia 5 tahun, ketidakmampuan untuk bernyanyi, menari, atau berakting di depan Anda juga bisa menjadi indikasi.

Pola Komunikasi dan Perilaku Unik pada Autisme

Anak-anak dengan autisme seringkali menunjukkan perbedaan signifikan dalam cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Mereka mungkin kesulitan memahami isyarat sosial, seperti nada suara, ekspresi wajah, atau bahasa tubuh orang lain. Ini bisa membuat interaksi sosial menjadi tantangan besar bagi mereka.

Kesulitan dalam memulai, mempertahankan, atau mengakhiri percakapan juga sering terlihat. Penggunaan bahasa yang tidak biasa, seperti berbicara lebih formal daripada anak seusianya, atau menggunakan kata-kata hanya untuk melabeli sesuatu tanpa tujuan meminta, adalah ciri khas lainnya. Pemahaman atau penggunaan isyarat nonverbal yang terbatas juga merupakan bagian dari gambaran ini.

Selain tantangan komunikasi, anak-anak dengan autisme juga sering menunjukkan perilaku atau minat yang terbatas dan berulang. Mereka mungkin memiliki minat berlebihan pada bagian-bagian objek, bukan pada keseluruhan mainan. Perubahan rutinitas kecil dapat menyebabkan distres ekstrem, dan mereka mungkin memiliki respons sensorik yang kuat, seperti menutup telinga atau terpesona pada cahaya.

Minat yang sangat spesifik pada topik tertentu bisa membuat mereka sulit terlibat dalam aktivitas lain. Mereka cenderung menyukai rutinitas dan merasa tertekan jika rutinitas tersebut terganggu. Reaksi yang terlalu atau kurang reaktif terhadap pengalaman sensorik juga umum terjadi, menunjukkan spektrum yang luas dalam bagaimana mereka memproses dunia di sekitar mereka.

Pentingnya Bantuan Dini Autisme pada Anak

Melihat tanda-tanda awal dan bantuan dini autisme pada anak adalah langkah krusial yang tidak boleh ditunda, Sahabat Fimela. Intervensi dini merupakan pendekatan strategis untuk mengatasi kebutuhan perkembangan anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) sejak usia muda. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa diagnosis dan intervensi yang cepat memiliki efek positif jangka panjang yang signifikan pada gejala dan pengembangan keterampilan anak.

Salah satu alasan utama mengapa intervensi dini sangat penting adalah plastisitas otak anak kecil. Otak pada usia dini masih sangat fleksibel dan mudah dibentuk, sehingga perawatan yang diberikan memiliki peluang lebih besar untuk efektif dalam jangka panjang. Ini berarti semakin cepat bantuan diberikan, semakin besar potensi anak untuk belajar dan membuat kemajuan.

Intervensi dini tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan kognitif yang vital, tetapi juga dapat mengurangi keparahan gejala autisme. Dalam beberapa kasus, kemajuan yang dicapai bahkan membuat anak tidak lagi berada dalam spektrum autisme saat mereka dewasa. Tujuan utama dari semua upaya ini adalah untuk mendorong kemandirian anak.

Idealnya, intervensi dini dimulai sesegera mungkin, bahkan sebelum usia 3 tahun. Pedoman terbaru merekomendasikan untuk memulai intervensi perkembangan dan perilaku terintegrasi segera setelah ASD didiagnosis atau sangat dicurigai. Meskipun diagnosis autisme dapat diandalkan pada usia dua tahun, para profesional seringkali dapat mencurigai adanya autisme jauh sebelum itu.

Ragam Program dan Cara Mengakses Bantuan

Ada berbagai jenis program dan layanan yang dirancang untuk memberikan bantuan dini autisme pada anak, Sahabat Fimela. Ini termasuk pelatihan keluarga yang melibatkan orang tua dalam proses terapi, terapi wicara untuk membantu perkembangan bahasa, serta terapi fisik untuk keterampilan motorik. Layanan nutrisi dan terapi okupasi juga tersedia untuk mendukung kebutuhan anak secara holistik.

Beberapa intervensi perilaku yang paling dikenal adalah Terapi Perilaku Terapan (ABA - Applied Behavior Analysis), yang merupakan salah satu intervensi paling banyak digunakan untuk anak-anak dengan ASD. Ada juga Model Denver Awal (ESDM - Early Start Denver Model), yang menggunakan permainan sebagai alat pembelajaran untuk menumbuhkan keterampilan penting melalui interaksi alami.

Program lain seperti LEAP (Learning Experiences and Alternative Program for Preschoolers and Their Parents) mencampur anak-anak dengan ASD dengan anak-anak prasekolah yang berkembang secara tipikal. Terapi bermain juga sangat efektif dalam membantu anak belajar interaksi, bergantian, mengekspresikan emosi, dan menafsirkan isyarat nonverbal. Anak-anak dengan disabilitas, termasuk ASD, juga mungkin memenuhi syarat untuk layanan pendidikan khusus melalui sistem pendidikan lokal mulai usia 3 tahun.

Untuk mengakses layanan ini, orang tua dapat meminta evaluasi gratis tanpa memerlukan rujukan dokter atau diagnosis medis formal. Undang-Undang Pendidikan Individu dengan Disabilitas (IDEA) di Amerika Serikat menyatakan bahwa anak-anak di bawah usia 3 tahun yang berisiko mengalami keterlambatan perkembangan mungkin memenuhi syarat untuk layanan intervensi dini. Setiap negara bagian memiliki program intervensi dini sendiri untuk anak-anak dari lahir hingga usia 2 tahun yang didiagnosis dengan keterlambatan perkembangan atau disabilitas.

Peran Krusial Orang Tua dalam Deteksi dan Bantuan Dini

Peran orang tua sangat krusial dalam deteksi dan pemberian bantuan dini autisme pada anak, Sahabat Fimela. Orang tua adalah pihak yang paling mengenal anak-anak mereka, dan intuisi mereka seringkali menjadi petunjuk pertama. Jika ada kekhawatiran sekecil apa pun tentang perkembangan anak, sangat penting untuk segera berbicara dengan dokter anak.

Jangan menunggu; bertindak lebih awal dapat membuat perbedaan besar dalam perkembangan anak. Orang tua memiliki kemampuan unik untuk mendeteksi tanda-tanda awal autisme, terutama jika ada riwayat keluarga dengan autisme. Menunda diagnosis dapat berarti kehilangan keuntungan signifikan dari intervensi yang telah terbukti paling efektif sebelum usia 6 tahun.

Program seperti Early Support Program for Autism di Stanford Children's Health dan Children's Health Council juga menawarkan koordinator perawatan klinis dan pendidik orang tua. Mereka bertugas membantu keluarga terhubung dengan sumber daya lokal dan memberikan pendidikan dasar tentang autisme, memastikan orang tua mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading