Twenties Metropolis by Shafira Memukau Panggung Mode IFW 2016

Fimela diperbarui 14 Mar 2016, 17:00 WIB

Perhelatan mode Indonesia Fashion Week (IFW) merupakan ajang yang selalu dinanti-nantikan, khususnya bagi para pecinta mode muslim. Mengapa? Karena di acara inilah, berbagai macam desain busana sehari-hari maupun gaun yang anggun nan elegan untuk pesta di malam hari, dipamerkan. Seperti salah satu brand yang telah menjadi pioneer keberadaan busana muslim Indonesia, Shafira, yang selalu ditunggu-tunggu koleksi terbarunya.

Shafira menghadirkan 60 koleksi, yang mengusung tema Twenties Metropolis yang terinspirasi dari kota New York. Nuansa gedung dan suasana jalanan NY pada era tersebut digambarkan melalui motif geometris dan art deco pada sentuhan warna-warnanya.

"Tetap menampilkan sisi modern, sekaligus tetap menggabungkan ciri khas Indonesia dengan mengangkat sarung Majalaya dan songket Silungkang," ucap Fenny Mustafa selaku Pendiri dan Pemilik Shafira Corporation, di JCC Senayan, Jakarta, Jumat, 11 Maret 2016.

Walau mengangkat konsep Twenties Metropolis New York, tetapi semua koleksi ini tetap merefleksikan ciri khas budaya Indonesia melalui songket dan sarung. Pemilihan sarung Majalaya untuk pakaian sehari-hari dengan nuansa monochrome (hitam dan putih) dan songket Silungkang untuk gaun malam bernuansa pink yang glam gaya roaring twenties.

"Sarung Majalaya cukup murah, makanya teksturnya sangat kaku dan keras. Tapi ini merupakan tantangan tersendiri bagi saya untuk membuatnya menjadi bagus. Sedangkan songket, harganya cukup mahal, sesuatu yang murah bisa jadi bagus dan yang bagus semakin bagus," ucap Shetyawan.

Shetyawan mengaku, bila koleksi Shafira kali ini keluar dari gaya khasnya selama ini dan terlihat lebih fresh, namun tetap menjaga pakem busana muslim yang tidak membentuk lekuk tubuh dan tidak menjadikan busana seperti kelaki-lakian. Contohnya, seperti boomber jacket dan blazer seperti tuxedo, kemudian pemakaian dasi kupu-kupu biar tampilan lebih muda.

Kemudian untuk songket Silungkang sendiri, Shetyawan memainkan warna-warna terang seperti pink, abu-abu,  dan orange. Pemakaian swarovski dalam gaun-gaun ini juga membuat gaun malam tersebut semakin glamor dan elegan. Semua gaun ini, dipadu dengan berbagai  gaya hijab turban yang sangat menginspirasi.

"Songket Silungkang art deco embroidery organza dan chiffon silk, serta aplikasi lace bunga memperkuat unsur feminim dari siluet trendi pada bentuk padu padan short hingga long jacket, maupun variasi dress, celana panjang dan rok," tambahnya.

Well Ladies, gaya era 20an yang dimodifikasi oleh desainer Shetyawan ini bisa menjadi inspirasi Anda dalam berhijab. Temukan inspirasi selengkapnya dalam galeri foto berikut ini.

(vem/yun/ama)
What's On Fimela