Stop! Ini Alasan Kenapa Harusnya Kamu Berhenti Menggelitik Anak

FimelaDiterbitkan 09 November 2016, 11:30 WIB

Seringkali orangtua suka sekali bercanda dengan anaknya dan menggelitiki anak karena hal ini menyenangkan dan lucu. Kamu mungkin salah satunya, menggelitik si kecil agar ia tertawa. Tapi tahukah kamu bahwa ternyata menggelitik itu tidak baik?

Kamu mungkin mengira hal ini lucu, padahal sebenarnya tidak selalu begitu. Ada perbedaan antara menggelitik dengan lembut karena kamu mencintai dan sayang sebagai orangtua dan menggelitik dalam bentuk kekerasan seksual.

Para peneliti memang mempercayai bahwa menggelitik anak adalah bentuk rasa sayang sekaligus cara mempererat keakraban dengan anak. Tapi sebaiknya kamu juga mengajarkan pada anak untuk membedakan dan mengijinkan siapa saja yang bisa menggelitik dirinya.

Menggelitik bisa jadi masuk kategori dominasi dan kekerasan, di mana anak merasa tersiksa dengan hal ini. Ini bisa jadi pengalaman tak menyenangkan sama sekali, apalagi dilakukan di depan umum. Bahkan dulu, Nazi menjadikan cara menggelitik tawanan sebagai siksaan paling sadis.

Tawanan akan menggeliat, tertawa dengan terpaksa dan memohon untuk menghentikan gelitikan. Hal ini justru jadi hal menyenangkan bagi penyiksa, karena mereka akan menertawai korban. Bukan menyakiti secara fisik, tapi lebih menyakiti perasan dan harga diri. Hal ini dianggap kejam karena bisa menyakiti mental.

Begitu pula dengan menggelitik anak. Jika ini dilakukan tanpa sengaja saat bercanda ringan di rumah, tak masalah. Tapi selalu ingatkan ya Moms, bahwa tak sembarang orang bisa menyentuh, meraba bagian tubuh dan menggelitik anak.

(vem/feb)
What's On Fimela