Sukses

Fashion

Hati-hati! Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Thrifting Agar Tidak Membuang Uang

ringkasan

  • Barang bekas yang membutuhkan perbaikan atau 'project pieces' seringkali menghabiskan lebih banyak biaya dan waktu daripada yang terlihat murah di awal, sehingga berpotensi menjadi pemborosan.
  • Noda lama, lubang, dan bau menyengat pada pakaian atau furnitur merupakan tanda bahaya yang sulit dihilangkan dan dapat menunjukkan masalah kualitas, kebersihan, atau bahkan risiko kesehatan.
  • Hindari barang yang retak, rusak parah, atau berpotensi ditarik kembali karena alasan keamanan untuk mencegah pemborosan uang dan potensi bahaya bagi diri sendiri atau keluarga.

Fimela.com, Jakarta - Berburu barang bekas atau thrifting telah menjadi tren gaya hidup yang semakin digemari banyak orang, terutama di kalangan Sahabat Fimela. Fenomena ini menawarkan kesempatan emas untuk menemukan harta karun unik dengan harga terjangkau, sekaligus mendukung prinsip keberlanjutan dan mengurangi limbah tekstil. Namun, di balik daya tariknya, tidak semua barang bekas layak untuk dibeli dan terkadang niat menghemat justru bisa berujung pada pemborosan yang tidak disadari.

Untuk membantu Sahabat Fimela menjadi pembeli barang bekas yang lebih cerdas dan menghindari jebakan pemborosan, Virginia Chamlee, seorang ahli thrifting dan penulis buku Big Thrift Energy, membagikan panduan penting. Chamlee, yang telah lebih dari satu dekade mengumpulkan dan menjual barang-barang vintage, menekankan perlunya kejelian dalam memilih. Ia berbagi lima tanda bahaya atau 'red flags' yang harus diwaspadai agar pengalaman thrifting Anda selalu menguntungkan dan memuaskan.

Memahami tanda-tanda ini akan membekali Anda dengan pengetahuan untuk membuat keputusan pembelian yang lebih bijak. Dengan demikian, Anda dapat mengoptimalkan pencarian barang bekas berkualitas tinggi dan menghindari penyesalan di kemudian hari. Mari kita telusuri lebih dalam lima 'red flags' yang perlu Sahabat Fimela perhatikan saat berburu barang bekas.

Jebakan 'Project Pieces' yang Menguras Kantong

Salah satu godaan terbesar saat thrifting adalah menemukan barang yang terlihat murah dan memiliki potensi besar jika diperbaiki atau diubah sedikit. Barang-barang ini sering disebut sebagai 'project pieces'. Virginia Chamlee memperingatkan bahwa daya tarik harga rendah bisa menipu, karena biaya sebenarnya dari barang tersebut bisa jauh lebih mahal dari yang terlihat.

Chamlee menjelaskan bahwa memperbaiki barang-barang ini, jika Anda sempat melakukannya, bisa menghabiskan biaya lebih dari yang Anda perkirakan. Waktu dan uang yang dihabiskan untuk perbaikan seringkali tidak sebanding dengan harga beli awal yang murah. Jika barang tersebut tidak kunjung diperbaiki, ia hanya akan menambah kekacauan di rumah Anda.

Ia menyarankan untuk selalu mempertimbangkan 'biaya total' dari sebuah barang. Chamlee mengajak untuk merenungkan: berapa lama waktu yang dihabiskan untuk menemukannya, seberapa jauh perjalanan untuk mendapatkannya, berapa yang dibayarkan, dan jika itu adalah 'project piece', berapa banyak waktu dan uang yang akan diinvestasikan untuk perbaikan? Seringkali, bahkan barang 'murah' pun bisa menjadi sangat mahal setelah semua faktor tersebut diperhitungkan.

Waspadai Noda, Lubang, dan Bahan Kain Kurang Berkualitas

Ketika berburu pakaian bekas, Sahabat Fimela pasti sering tergoda oleh blus atau gaun cantik yang hanya memiliki sedikit noda atau serat yang menggumpal. Namun, Chamlee menyarankan untuk sangat berhati-hati. Noda lama sudah meresap ke dalam serat kain dan sangat sulit dihilangkan, terutama jika Anda tidak tahu sumber noda tersebut. Bahkan, beberapa noda bisa jadi jamur yang berbahaya bagi kesehatan.

Selain noda, Chamlee juga menyarankan untuk menghindari pakaian yang berlubang atau rusak parah. Kerusakan seperti jahitan terlepas, karet melar, atau kancing hilang juga perlu diperhatikan secara detail.

Pakar thrifting ini juga menekankan pentingnya memperhatikan bahan kain. Ia merekomendasikan untuk memilih bahan berkualitas tinggi seperti sutra, kulit, dan menghindari poliester atau campuran poli jika memungkinkan. Bahan berkualitas akan lebih tahan lama dan memiliki nilai pakai yang lebih baik.

Hindari Barang Berbau Menyengat dan Retak Parah

Bau yang kuat pada barang bekas bisa menjadi indikator masalah yang lebih dalam dan seringkali sulit dihilangkan. Meskipun beberapa bau bisa dinetralkan dengan cuka, Chamlee menyarankan untuk meninggalkan barang yang memiliki bau seperti hewan. Bau busuk atau tidak sedap yang terus-menerus dapat berdampak buruk pada kesehatan pernapasan dan saraf.

Untuk furnitur dengan bau menyengat atau noda, seperti kursi, meskipun bisa diperbaiki dengan pelapis ulang, Chamlee mengingatkan bahwa biaya untuk membangun kembali bantalan yang sangat tua dan usang bisa sangat mahal.

Chamlee juga secara tegas menyatakan untuk menjauhi apa pun yang rapuh, rusak, atau tidak dapat digunakan. Sebagai contoh, ia merekomendasikan untuk tidak membeli barang seperti meja marmer dengan retakan besar atau vas yang berpotensi bocor. Barang-barang ini tidak hanya membuang uang, tetapi juga bisa tidak berfungsi atau bahkan berbahaya.

Perhatikan Keamanan: Barang yang Berpotensi Ditarik Kembali

Aspek keamanan adalah hal krusial yang sering terabaikan saat thrifting. Meskipun tidak ada kutipan langsung dari Chamlee dalam konteks ini, sangat penting bagi Sahabat Fimela untuk selalu waspada terhadap barang-barang yang berpotensi ditarik kembali oleh produsen. Barang-barang tersebut mungkin memiliki cacat produksi atau masalah keamanan yang dapat membahayakan pengguna.

Misalnya, produk elektronik, mainan anak-anak, atau peralatan rumah tangga tertentu bisa saja ditarik kembali karena risiko kebakaran, cedera, atau masalah kesehatan lainnya. Sebelum membeli barang-barang semacam ini, luangkan waktu untuk mencari informasi apakah ada penarikan produk terkait. Membeli barang yang ditarik kembali tidak hanya membuang uang, tetapi juga dapat menimbulkan risiko serius bagi keselamatan Anda dan keluarga.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading