Mom, Yuk Ketahui Tanda Anak Depresi dan Bagaimana Mengatasinya

Fimela diperbarui 01 Agu 2017, 10:15 WIB

Dalam hidup tentu ada banyak masalah yang harus dihadapi, bahkan beberapa orang tidak sanggup menghadapinya. Inilah mengapa depresi kerap terjadi, bukan hanya pada orang dewasa, anak- anak di bawah umur juga bisa mengalami depresi lho Ladies.

Lalu, mengapa anak-anak yang belum memiliki beban hidup yang besar bisa mengalami stres berkepanjangan atau depresi? Ayoe Sutomo, M.Psi, Psikolog Citra Ardhita Psychological Services memaparkan ada dua hal yang menjadi faktor terjadi depresi pada anak, yaitu internal dan eksternal.

Untuk kasus internal, Ayoe menjelaskan terjadi karena genetika. Sedangkan faktor eksternal terjadi dikarenakan lingkungan terdekatnya.

"Faktor genetika sangat jarang terjadi, bahkan penelitian mengungkapkan kasus depresi pada anak dikarenakan genetika terjadi kurang dari lima persen. Lain halnya dengan faktor eksternal yang bisa terjadi pada anak-anak seperti bullying atau tekanan yang besar dari orangtua seperti harus berprestasi, bahkan terlalu banyak les. Jika anak tidak kuat terjadilah depresi," ujar Ayoe saat dihubungi tim Vemale.com

Nah, ciri-ciri depresi pada anak pun tak jauh beda dengan orang dewasa seperti sering marah-marah, lebih senang menyendiri, kehilangan nafsu makan, sulit tidur, tak mau belajar hingga menyebabkan prestasi menurun.

Jika melihat faktor-faktor tersebut, sebagai orangtua atau orang terdekat anak, kita harus mulai mencari cara mengatasi depresi agar tidak menjadi depresi berat yang berujung pada kondisi kejiwaan atau bahkan kematian.

Psikolog Ayoe, menyarankan untuk selalu memberi perhatian lebih pada anak serta menunjukkan kasih sayang. Ini ditujukan agar anak merasa ada yang memperhatikan dirinya, karena anak masih dalam masa pertumbuhan yang membutuhkan perhatian lebih dari orangtua.

Bisa juga dengan memberikan pujian pada anak agar anak menjadi lebih semangat, sebagai orangtua posisikan diri sebagai teman bagi anak agar anak tidak malu untuk bercerita. Atau, Ayoe menyarankan untuk membawa anak berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk menstabilkan mood atau suasana hati si kecil.

Semoga informasi ini bermanfaat ya Mom.

(vem/asp/ivy)