Stop Kecilkan Sembelit, Bisa Jadi Itu Gejala Kanker Kolorektal

Fimela diperbarui 06 Apr 2018, 10:42 WIB

Ladies, coba perhatikan lagi masalah diare atau pun sembelit yang kamu alami. Hitung jumlah berapa kali kamu buang air. Jika sudah lebih dari empat pekan tidak juga sembuh, sudah waktunya kamu berkunjung ke dokter spesialis.

Sebab, kemungkinan itu adalah salah satu gejala kanker kolorektal. Dikutip dari mayoclinic.org, selain diare/sembelit lebih dari empat pekan, gejala lainnya adalah pendarahan di tinja, rasa tidak nyaman terus-menerus di perut, ada rasa perut tidak seutuhnya kosong setelah buang air besar, lemas, dan kehilangan bobot tubuh.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kanker kolorektal merupakan penyebab kematian kedua terbesar untuk pria dan penyebab kematian ketiga terbesar untuk perempuan. Tidak adanya kepekaan terhadap kondisi diri membuat satu dari empat pasien kanker kolorektal terdiagnosa pada stadium lanjut dan telah menyebar ke organ lain.

"Sekitar 25% pasien kanker kolorektal terdiagnosa pada stadium lanjut, sehingga kanker telah menyebar ke organ lain. Pada kondisi ini, pengobatan menjadi lebih sulit, lebih mahal, dan tingkat keberhasilan juga menurun. Studi juga menunjukkan hanya 10-12% dari pasien ini hidup lebih dari lima tahun," ujar dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD-KHOM, dalam siaran pers 'Kenali Kanker Kolorektal Lebih Dekat' yang diterima redaksi vemale.com.

Yayasan Kanker Indonesia berharap angka kematian karena kanker kolorektal dapat terus berkurang sejalan dengan kemajuan penanganan kanker ini. Apalagi dengan tersedianya terapi target dan pemeriksaan status penanda tumor RAS, yang akan membantu pasien kanker kolorektal mendapatkan obat yang tepat (personalized treatment). Personalized treatment memungkinkan pemakaian obat yang tepat sehingga pasien akan terhindar dari efek samping dan biaya yang tidak perlu.

Dr. Aditya G. Parengkuan, M.Biomed, Koordinator Indonesian Ostomy Association YKI, mengatakan,"Salah satu kegiatan Indonesian Ostomate Association (InOA) YKI adalah mendistribusikan bantuan kantong-kantong stoma kepada para ostomate yang membutuhkan, mengingat kantong stoma tidak murah sementara merupakan kebutuhan vital."

Peran pihak swasta dibutuhkan dan di sinilah masuk Merck sebagai bagian dari komitmen untuk ikut serta meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia dengan melakukan edukasi pada pekerja kesehatan dan masyarakat.

"Untuk itu kami meluncurkan inisiatif terbaru kami, yaitu “Gut Strength” yang ingin mengajak masyarakat agar lebih terbuka dan memberikan dukungannnya kepada para penderita kanker, khususnya kanker kolorektal. Gerakan ini berfokus pada tiga elemen yaitu kebersamaan (together), kekuatan (strength), dan dukungan (support)," ujar Medical Director PT Merck Tbk, dr. Risa Anwar.

(vem/zzu)
What's On Fimela