Memperjuangkan Eksistensi Musik Keroncong Lewat Album Mustika Indonesia

Rivan Yuristiawan diperbarui 02 Des 2018, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Berbicara musik keroncong, mungkin nama Waldjinah dan Sundari Soekotjo yang lebih dulu akrab di telinga. Namun, ada satu wanita lain yang konsisten menunjukkan kecintaannya terhadap musik keroncong dengan karya musik.

Ialah Indra Utami Tamsir, penyanyi asal Blora berusia 44 tahun yang kini menjadi penerus dua nama yang lebih dulu populer. Lewat album Mustika Indonesia, IUT, sapaan akrabnya ingin memperkenalkan musik keroncong pada generasi milenial.

What's On Fimela
Indra Utami. (Rivan Yuristiawan/Bintang.com)

Guna lebih mendekatkan musik keroncong ke generasi muda, Indra Utami Tamsir pun merilis album Mustika Indonesia dalam bentuk digital.

"Musik keroncomg harus didengar oleh para generasi penerus, caranya melalui streaming di digital platform. (Mustika Indonesia) Sudah available mulai seminggu lalu," kata Indra Utami Tamsir dari siaran pers yang diterima Bintang.com.

Mengenai Mustika Indonesia yang menjadi judul albumnya sendiri, peraih penghargaan AMI Awards 2013 itu pun memiliki pemahaman tersendiri. Menurutnya, musik keroncong layaknya sebuah batu permata asli Indonesia yang harusnya bisa membuat bangga seluruh masyarakat musik Indonesia.

"Kenapa Mustika Indonesia? Karena buat saya musik keroncong itu keanggunan yang menawan. Keroncong seperti berlian yang indah, jadi seperti batu permata yang indah asli Indonesia. Indonesia harus bangga dengan musik keroncong" terangnya.

Indra Utami Tamsir sendiri menyelesaikan album Mustika Indonesia dalam kurun waktu satu tahun belakangan. Sebelumnya, ia sudah memiliki tiga album keroncong dimana salah satunya mendapat penghargaan dari AMI Awards 2013 serta masuk nominasi pada AMI Awards 2017.