Wanita Usia 25 Tahun ke Atas Kudu Lebih Sabar Hadapi Berbagai Tanya 'Kapan'

Fimela diperbarui 13 Jul 2018, 19:30 WIB

Punya pengalaman tak menyenangkan atau tak terlupakan soal pertanyaan 'kapan'? Kata 'kapan' memang bisa jadi kata yang cukup bikin hidup nggak tenang. Seperti kisah sahabat Vemale yang disertakan dalam kompetisi Stop Tanya Kapan! Ungkapkan Perasaanmu Lewat Lomba Menulis Juli 2018 ini. Pada dasarnya kamu nggak pernah sendirian menghadapi kegalauan dan kecemasan karena pertanyaan 'kapan'.

***

Wanita adalah manusia yang dikaruniai rahim guna untuk menjadikan mereka sebagai seorang wanita yang mulia yaitu disebut ibu. Sebelum menjadi seorang ibu, seorang wanita remaja yang awalnya belum dibebani apapun oleh orangtuanya seperti pekerjaan atau menikah karena usianya yang masih belia atau menurut keluarganya belum mampu untuk memikul tanggung jawab yang berat.

Seiring pertumbuhan pada wanita menuju usia dewasa yang ditandai dengan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa bantuan dari orangtuanya, mampu mengendalikan diri dalam hal apapun dalam menghadapi masalah pribadi, pekerjaan, dan lingkungan dengan masyarakat sekitarnya. Kematangan seorang wanita ditandai dengan mampu memikul beban kehidupan sesungguhnya adalah wanita usia matang yang sudah pastinya menjadi pusat perhatian dari lingkungan sekitarnya, khususnya wanita yang ditandai berusia 25 tahun ke atas.



Wanita yang sudah memasuki usia 25 tahun ke atas pasti akan mengalami pertanyaan sensitif yang sifatnya sangat pribadi, seperti pertanyaan kapan menikah, kapan dapat pekerjaan, kapan punya pacar, kapan punya anak, kapan nambah anak, dan masih banyak pertanyaan lainnya. Pertanyaan sensitif ini mungkin bagi kaum adam adalah pertanyaan yang sangat biasa, tetapi bagi kaum hawa adalah sebuah pertanyaan yang sangat mendalam dan sangat sulit untuk dijawab. Ketika ada pertanyaan satu dan setelah dijawab , pasti akan ada jawaban beruntun berikutnya.

Zaman semakin berubah para wanita tidak lagi memusingkan hal seperti itu lagi, karena wanita yang memiliki profesi sebagai karyawan, pengusaha atau pebisnis rumahan sudah banyak hampir menyetarai gender laki-laki untuk mencari nafkah bagi keluarga atau dirinya sendiri. Wanita mapan secara finansial biasanya tanpa diberikan pertanyaan sensitif tersebut, mereka sudah mampu memikirkan masa depannya sendiri seperti menikah, punya pasangan, dan punya anak. Mereka tahu kemampuannya untuk masa depan keluarga kecilnya akan seperti apa dan bagaimana yang akan mereka jalankan nanti.



Wanita sudah diberkahi naluri untuk memiliki jiwa keibuan dan keturunan, maka mulai sekarang stoplah untuk bertanya “kapan” kepada setiap wanita yang Anda temui dimanapun anda berada saat bersama wanita manapun. Jodoh itu adalah rahasia Allah SWT, maka kita hanya wajib menjemput jodoh yang kita inginkan melalui doa-doa kita di saat waktu yang mustajab untuk dikabulkan segera. Meskipun jodoh itu adalah rahasia, bukan berarti kita berpangkutangan tanpa meminta kepada sang Pemilik hati setiap hamba-Nya.  

“Kapan menikah?” adalah pertanyaan yang tidak sopan dan tidak beretika. Pertanyaan seperti itu harus dihilangkan dari setiap pikiran orang lain dan diri kita sendiri. Gantilah pertanyaan di atas dengan pertanyaan lainnya seperti. “Apakah Anda sudah menikah?"  kemudian berikanlah doa yang terbaik untuk wanita–wanita yang belum dikaruniai untuk menikah.  



Mengapa kita tidak boleh bertanya, “Kapan menikah?” karena pertanyaan seperti itu juga mengandung unsur perintah dan seruan yang memaksa seseorang untuk melakukan tindakan tersebut. Sama halnya kita ikut campur urusan orang lain yang tidak ada kepentingannya dengan kita.

Semoga artikel sederhana ini menginspirasi Anda semua agar tidak menekan dengan pertanyaan yang tidak sopan kepada wanita manapun dengan pertanyaan, “Kapan menikah?"

Jakarta Selatan, 12 Juli 2018






(vem/nda)
What's On Fimela