Perhatikan Penambahan Gula dan Garam di MPASI Menurut Dokter

Fimela diperbarui 24 Agu 2018, 11:15 WIB

Jika Mom sering melihat si kecil melakukan gerakan tutup mulut saat makan makanan pendamping ASI (MPASI), maka pasti akan timbul pertanyaan apakah makanannya terlalu hambar? Apakah boleh menambahkan gula dan garam pada makanannya?

Seperti yang dilansir dari HaiBunda, menurut dr Margareta berdasarkan WHO boleh-boleh saja menambahkan garam dan gula karena memang anak sudah boleh mengonsumsinya, namun harus tetap dibatasi sedikit karena gula dan garam dianggap sebagai penambah rasa saja. Jika Mom tidak membatasi konsumsi gula dan garam, takutnya bisa menyebabkan kasus obesitas maupun darah tinggi.

Pada prinsipnya makanan seperti kacang-kacangan, sayur dan daging itu telah mengandung kadar garam yang alami demi mencukupi semua kebutuhan pada bayi. Memang mom akan merasa hambar pada bubur bayi, karena Mom sudah terbiasa makan makanan asin. Sedangkan untuk bayi sendiri, langit-langit pada mulutnya belum mengalami perkembangan yang sempurna sehingga dia tidak terlalu mengenal terhadap rasa asin. Jadi, makanan yang terasa hambar bisa saja sebenarnya terasa enak bagi bayi itu sendiri.

Umumnya bayi boleh mengonsumsi gula dan garam pada umur lebih dari 1 tahun. Namun, jika Mom ingin mengajari anak mencoba berbagai macam rasa, Mom bisa menambahkan bumbu seperti rempah dan bawang putih sebagai rasa asin, sedangkan untuk rasa manis bisa dengan pisang. Dengan aroma dan rasa unik dari setiap bahan makanan tersebut, maka tentunya bayi akan makan semakin lahap dan bisa mencoba berbagai macam rasa tanpa takut adanya risiko kesehatan. Jadi, apakah Mom tertarik untuk mencoba?

(vem/mgg)
What's On Fimela