Fisik Tak Sempurna Bukan Penghambat Jodoh, Aku Justru Menikah Tanpa Pacaran

Fimela diperbarui 11 Mei 2018, 17:00 WIB

Setiap orang punya kisah dan perjuangannya sendiri untuk menjadi lebih baik. Meski kadang harus terluka dan melewati ujian yang berat, tak pernah ada kata terlambat untuk selalu memperbaiki diri. Seperti tulisan sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Vemale Ramadan 2018, Ceritakan Usahamu Wujudkan Bersih Hati ini. Ada sesuatu yang begitu menggugah perasaan dari kisah ini.

***

Terlahir menjadi seorang  wanita yang tidak sempurna dengan satu kekurangan pada fisik membuat saya harus setiap kalinya harus mendapatkan caci dan makian yang begitu menyakitkan. Dari lingkungan masyarakat, sekolah dan kuliah itu setiap kalinya saya selalu mendapatkan cacian yang begitu menyakitkan. Sampai-sampai saya tidak memiliki teman, tidak ada orang yang mau berteman dengan saya karena mereka malu memiliki teman yang fisiknya seperti saya. Terkadang saya ingin mengakhiri hidup saya karena saya tidak bisa merasakan nikmatnya hidup seperti orang lain, yang bisa memiliki banyak teman, yang bisa memiliki pacar.

Dari semenjak saya masuk sekolah sampai kuliah saya tidak pernah mendapatkan sosok teman yang begitu dekat, teman-teman di sekolah dan kuliah saya biasanya mendekati saya ketika ada tugas saja, atau meminta tolong buat mengerjakan tugas mereka. Dan setiap kali mereka minta tolong, selama saya bisa membantu mereka saya selalu menolong mereka, mengerjakan tugas mereka sampai selesai, bahkan ada beberapa orang yang skripsinya saya yang selesaikan.  

Di saat cacian teman satu kelas rasanya begitu sakit, tapi apa daya saya tidak bisa marah, saya tidak bisa membalas semua hinaan yang mereka lontarkan, saya hanya bisa diam dan tersenyum. Di saat cacian datang saya selalu memotivasi diri sendiri, ya mungkin mereka sirik dengan saya yang bisa kuliah dengan beasiswa sepenuhnya sampai selesai.

Masa sekolah dan kuliah selesai, ternyata kekurangan saya membuat saya sulit mendapatkan pekerjaan. Ini pun tidak membuat saya patah semangat mungkin ini lah petunjuk Allah SWT. Buat saya untuk bisa membuka lapangan kerja untuk orang-orang yang memiliki fisik tidak sempurna. Dan saat itu dengan uang yang saya miliki sendiri dari hasil menabung yaitu Rp300 ribu, uang nominal itulah saya bermula membuka konveksi, yang dulunya saya seorang diri menjahit baju dan hijab, memasarkan sendiri, kini saya memiliki 10 karyawan yang bisa bekerja sama dengan saya.

Tetapi ternyata cacian belum berakhir pula banyak masyarakat yang mengatakan laki-laki tidak akan ada yang mau pada saya, dan ini benar-benar membuat down saya berpikir saya tidak akan pernah menikah. Ternyata tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT. Asalkan mau terus berikhtiar, berdoa, dan bersabar Allah swt pun akan mengabulkan doa kita. Dan saya dipertemukan dengan sosok seorang laki-laki yang sempurna yang bisa menerima saya dengan segala kekurangan saya. Tanpa mengenal pacaran dari pertemuan yang satu kali kami pun langsung melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Dunia ini sekarang terasa begitu indah hidup bersama suami yang begitu baik, dan suami saya memiliki ibu yang bisa merias dan memiliki salon. Ibu mertua saya mengajarkan untuk saya agar saya bermake-up untuk menutupi kekurangan yang ada di wajah saya. Ini juga menjadi inspirasi saya agar bisa meneruskan profesi mertua saya, dan sekarang alhamdulilah salon mertua saya yang sempat mau bangkrut kini bisa saya kelola kembali. Ternyata Allah itu adil di saat seseorang terlahir dengan fisik yang tidak sempurna, tangan ini bisa mengerjakan sesuatu yang bernilai.

Puji dan syukur selalu terpanjatkan pada yang Maha Kuasa karena saya memiliki orangtua yaitu ibu dan ayah saya yang selalu mengingatkan saya untuk tidak marah dengan apa yang menjadi hinaan orang lain buat saya. Suami dan juga mertua saya yang begitu baik yang bisa menerima saya dengan kekurangan yang saya miliki.  

Inilah kuasa Allah swt. yang tak pernah dusta dan yang begitu adil karena di setiap kekurangan akan ada kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Dan suatu cacian bukan untuk dibalas dengan cacian kembali tetapi balaslah dengan senyuman, jangan ada rasa dendam di hati terus bersabar karena setiap ujian akan ada hasil yang baik.

Keep smiling. Tersenyumlah pada orang-orang yang selalu mencaci kamu dan selalu doakan mereka semoga dosa-dosa mereka diampuni oleh Allah swt.

(vem/nda)