Stres dapat Memicu Kanker Payudara, Benarkah?

FimelaDiterbitkan 13 Juli 2013, 13:49 WIB

Seperti yang dilansir dari health.com, baru-baru ini sebuah penelitian di Israel menemukan hubungan antara stres dan kanker payudara. Ben Ghuvon dari University of Negev di Beer Sheva menyatakan bahwa pengalaman hidup yang buruk dapat meningkatkan risiko kanker payudara terutama pada wanita muda.

Pengalaman hidup yang buruk seperti perceraian serta meninggalnya orang tua yang dapat membuat stres digadang-gadang sebagai salah satu penyebab kanker payudara. Maka dari itu, peneliti menyarankan para wanita untuk selalu optimis dan bahagia agar dapat terhindar dari serangan kanker payudara.

Namun, hasil penelitian ini dibantah oleh Julia A. Smith, MD, direktur dari program pencegahan kanker payudara dari NYU Cancer Institute. Julia menyatakan bahwa tidak ada bukti yang cukup kuat untuk membuktikan bahwa wanita yang sedang sedih hingga stres dapat meningkatkan risiko kanker payudara padanya.

Malahan Julia menyatakan bahwa terdapat penelitian yang merupakan kebalikan dari penelitian ini yakni stres dapat mengubah sistem imun hingga mampu mengurangi risiko kanker payudara. Tetapi, penelitian mengenai hubungan antara stres, kanker payudara, serta mood seseorang harus dilakukan lebih lanjut.

Agar tidak menimbulkan kekhawatiran di antara wanita, Anne McTiernan, MD, Ph.D dari Cancer Research Center menyarankan wanita untuk mengunjungi pusat konseling jika mereka merasakan beban hidup yang terlalu berat. Berbagi cerita dengan orang lain terbukti akan meringankan beban seseorang dan memiliki efek yang baik bagi kesehatan tubuh.

Oleh: Lies Nureni

(vem/ova)
What's On Fimela

Tag Terkait