Model pernikahan memang berbeda-beda tergantung pada agama, adat setempat, suku, hingga budget dan selera si pengantin. Namun, tahukah Ladies bahwa setiap tradisi pernikahan memiliki ciri tersendiri? Misalnya, Anda tidak akan menemukan prosesi pegantin mengelilingi api selain yang ada di film India kan?
Begitu juga dengan tradisi pernikahan di kalangan orang China atau tionghoa yang identik dengan warna merah. Seperti yang dilansir di asalusulbudayationghoa.blogspot.com, ada banyak masyarakat keturunan China yang tinggal di Indonesia. Kebanyakan masyrakat China tersebut sudah mulai terpengaruh adat setempat, agama yang dianut dalam menjalankan prosesi pernikahannya.
Diberitakan pula di surchina.com, dalam tradisi pernikahannya, terdapat beberapa hal dasar yang dilakukan.Hal-hal tersebut antara lain:
(1) Melamar: pihak laki-laki datang ke rumah wanita dan melamar di hadapan orang tua. Jika lamaran sudah disetujui maka kedua pihak akan berembug merencanakan hari seserahan.
(2) Sanjit/seserahan: pihak laki-laki memberikan seserahan yang berupa telur, koin emas, jamur, dan makanan khas Cina.
(3) Tunangan: pada tunangan ini, kedua keluarga saling memperkenalkan diri. Kedua calon pengantin akan saling mengikat janji sebelum proses pernikahan dilangsungkan.
(4) Pendaftaran Catatan Sipil: Calon pengantin mendaftarkan diri ke catatan sipil.
(5) Memakaikan Pakaian: Tradisi ini dilakukan di rumah masing-masing pengantin. Orang tua membantu anaknya memakai baju pengantin sebelum pemberkatan.
(6) Pemberkatan: pemberkatan dilakukan di gereja di hadapan pendeta. Setelah pemberkatan, maka kedua calon telah sah menjadi pasangan suami istri.
(7) Cing ciu: pasangan pengantin memberikan hormat kepada orang tua dan kerabat. Hormat tersebut dibalasa dengan pemberian angpao.
(8) Resepsi: Tara...pesta pun dilangsungkan!
Asizah
(vem/ova)