Sudah pernah mendengar tentang borderline personality disorder (BPD), Ladies? Penyakit mental yang banyak dialami oleh para wanita ini menyebabkan emosi seseorang tidak terkontrol dan memiliki masalah dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Mereka membatasi diri karena sangat gelisah dan khawatir dengan citra diri mereka di mata orang lain.
Bagaimana jika orang terdekat Anda mengalami penyakit mental ini? Apa yang harus dilakukan? Haruskah menyarankannya untuk berobat di rumah sakit jiwa? Oh, no no no, Ladies. Penyakit ini bukanlah penyakit jiwa. Seseorang yang mengalami penyakit ini mengalami penyimpangan emosi yang penanganannya membutuhkan bantuan dari orang-orang terdekatnya, seperti yang dijelaskan oleh nimh.nih.gov.
Supportlah kerabat atau teman Anda tersebut untuk dengan tertib melakukan semua treatment yang dianjurkan oleh dokter. Jadilah teman berbagi cerita yang baik, karena terapi yang tepat untuk seseorang dengan BPD adalah dengan terapi berbicara. Obat penenang yang diresepkan oleh dokter hanyalah sampingan, bantuan Anda dan orang terdekatnya yang lain yang betul-betul akan membantunya perlahan membaik.
Perhatian yang seksama sangat dibutuhkan oleh seseorang dengan BPD. Dalam fase penyembuhan, banyak kasus percobaan bunuh diri yang terjadi karena mereka menganggap diri mereka tidak cukup baik untuk orang lain. Jangan abaikan jika seseorang dengan BPD mengancam untuk bunuh diri. Dengan keadaan emosional mereka yang labil, mereka bisa menjadi sangat gegabah dan ceroboh.
Mazhi
(vem/ova)