Necrophilia – Gairah Seksual Untuk Mereka Yang Sudah Tiada

FimelaDiterbitkan 01 Oktober 2013, 18:53 WIB

Di antara penyimpangan-penyimpangan obyek seksual yang ada di masyarakat saat ini, necrophilia mungkin terdengar sebagai salah satu yang paling aneh. Necrophilia, atau yang juga dikenal oleh ahli psikologis dengan istilah thanatophilia dan necrolagnia ini adalah ketertarikan pada mayat atau mereka yang sudah mati.

Necrophilia sudah menjadi penyimpangan sejak zaman Mesir kuno lho, Ladies. Maka dari itu, biasanya wanita bangsawan atau yang tergolong cantik, ketika meninggal baru akan dimumikan apabila sudah meninggal selama 3-4 hari untuk menghindari kemungkinan terjadinya pelecehan terhadap mereka yang sudah tiada

Berasal dari kata necro (mati) dan philia (cinta), mereka yang mengalami necrophilia adalah mereka yang mampu merasakan rangsangan seksual bila berhubungan dengan obyek yang sudah mati. Namun, ini baru permukaannya saja lho, Ladies.

Faktanya, penderita necrophilia adalah orang-orang yang merasakan gairah seksual ketika bersentuhan dengan segala jenis hal yang berhubungan dengan kematian. Ada yang merasa lebih terangsang ketika berhubungan seks dengan mayat, ada yang mencari simpati dari korban pembunuhan atau pecobaan pembunuhan, dan lain sebagainya.

Menurut Wikipedia.com, salah satu elemen kunci dari kepribadian penderita penyimpangan yang satu ini adalah memiliki keinginan untuk memiliki pasangan yang tidak akan pernah atau tidak akan bisa menolak keinginannya sehingga dia memiliki kekuatan yang mutlak atas pasangannya tersebut. Tentunya, mayat tidak akan bisa menolak bukan, Ladies.

Oleh: Mamor Adi P.

(vem/rsk)
What's On Fimela