Mengenal Awan dan Hujan Pada Zaman Cina Kuno

FimelaDiterbitkan 15 Januari 2014, 19:19 WIB

Mengupas tentang persoalan seks memang seolah tak ada ujungnya. Sejak zaman dahulu hingga sekarang seks merupakan hal yang tak bisa terlepaskan dari kehidupan sehari-sehari. Karena memang seks merupakan bagian dari hidup seorang manusia. Tanpa adanya istilah seks seperti perkawinan, manusia tentunya tidak akan mampu berkembang biak.

Istilah-istilah seks seperti transgender, homoseksual, sampai masalah prostitusi merupakan istilah yang ternyata sudah ada sejak zaman dahulu kala, tak terkecuali pada zaman Cina kuno. Pada zaman 1500 SM (sebelum masehi) sampai 770 SM, kesusastraan Cina tidak terlepas dari tema-tema yang berhubungan dengan seks.

Bahkan laman bigeye.com pernah melansir bahwa pada zaman Cina kuno, ada istilah yang cukup unik yang digunakan oleh para sastrawan dalam menciptakan sebuah karya sastra, yakni awan dan hujan. Di era 1500 SM istilah-istilah tersebut merupakan istilah yang populer pada dunia seks.

Apakah yang di maksud dengan awan?
Awan pada zaman Cina kuno merupakan sebuah istilah atau simbol untuk menunjukan alat vital seorang wanita. Nah, seperti zaman sekarang saja yah ladies, dimana banyak orang yang menyebutkan alat vital wanita dengan sebutan pushy dan alat vital pria dengan cock.

Lalu apakah yang dimaksud dengan hujan?
Tentu anda sudah dapat menebaknya bukan? Tepat sekali, hujan pada masa Cina kuno merupakan istilah bagi alat vital pria. Tidak ada penjelasan khusus mengenai alasan mengapa awan dan hujan dijadikan sebagai salah satu istilah seks pada zaman tersebut. Tetapi hal tersebut malah menjadikan keunikan tersendiri.

Oleh: Ratna K.D

(vem/rsk)
What's On Fimela