Doa Nikah Agama Hindu dalam Upacara Penjemputan Pengantin Wanita

Fimela diperbarui 23 Jun 2014, 08:45 WIB

Ladies, dalam setiap pelaksanaan upacara perkawinan, agama Hindu tidak mengabaikan adat yang telah terpadu dalam masyarakat, karena dalam agama Hindu selain berpedoman pada Kitab Weda (Sruti), umat Hindu juga dapat berpedoman pada Smrti, dan hukum Hindu yang didalamnya termuat doa nikah.

Bicara mengenai upacara perkwinan dalam agama Hindu, dalam salah satu prosesi acaranya ada acara ngungkab lawang. Ngungkap lawang diawali dengan mengucapkan pantun oleh calon pengantin pria atau yang mewakilinya dari luar dan selanjutnya dibalas dengan pantun juga oleh calon pengantin wanita atau yang mewakilinya dari dalam gedong. Pantun diucapkan saling bersautan. Setelah calon pengantin wanita selesai mengucapkan pantun, lalu calon pengantin pria menjemputnya dengan mengetok pintu gedong tiga kali, maka keluarlah calon pengantin wanita.

Tidak hanya itu, seperti dilangsir pada situs kartuundanganku.weebly.com, tujuan dari acara ngungkab lawang adalah untuk menghormati keluarga calon pengantin wanita oleh keluarga calon pengantin pria sehingga hubungan kedua calon pengantin akan semakin harmonis, selaras dan serasi. Hal ini sesuai dengan sloka dalam kitab suci sebagai berikut:
yatra naryastu pujyante ramante tatra devatah,
yatraitastu na pujyante sarvas tatra phalah kriyah

Artinya dari doa diatas seperti dijelaskan pada situs e-kuta.com ialah “Di mana wanita dihormati, di sanalah para dewa merasa senang, tetapi di mana mereka tidak dihormati, tidak ada upacara suci apapun yang akan berpahala”.

Berdasarkan sloka tersebut di atas dapat diketahui bahwa perlakuan terhadap seorang wanita membawa dampak yang amat besar dalam keberhasilan sebuah keluarga.

Oleh : Ismaya Indri Astuti

(vem/ver)