Fimela.com, Jakarta Cinta Laura pernah menjadi pusat perhatian atas kemunculannya di industri hiburan Tanah Air dengan logat bulenya. Kata-kata yang pernah dilontarkannya pun sempat menjadi lelucon di masyarakat.
Cinta memang kurang fasih dalam berbahasa Indonesia pada awal kariernya. Ia bahkan mengaku merasa menjadi korban bullying atau perundungan saat usianya masih remaja, sekira 13 tahun. Antara sakit hati dan kesal, itulah yang dirasakan Cinta.
"Kalau dulu, masih kecil, sakit hati, pernah nangis. Tapi, enggak sering, lebih ke kesal," kata Cinta dalam tayangan Okay Bos, baru-baru ini.
What's On Fimela
powered by
Simpan Dendam
Selama bertahun-tahun Cinta Laura harus menerima perlakuan teman-temannya yang kerap menyinggung ketidakfasihannya dalam berbahasa Indonesia. Dan mirisnya, banyak teman yang tak mengetahui perasaan Cinta kala itu.
Ia yang merasakan aksibullying secara verbal, sehingga membuatnya tersakiti dan trauma. Sampai dewasa pun Cinta menyimpan dendam beberapa tahun lamanya.
"Tapi karena sudah dewasa, aku ngerti dulu orang nggak sadar mem-bully aku secara verbal dan menyakiti aku hingga trauma. Saat umur 20 tahun, aku marah banget sampai dalam hati ada perasaan dendam," papar Cinta.
Tunjukkan dengan Prestasi
Menghindari para pelaku bullying merupakan salah satu jalan yang terbaik. Seperti Cinta Laura yang memilih untuk tidak berteman dengan mereka yang baginya tak menunjukkan sikap kedewasaan. Cinta sendiri memilih melanjutkan hidupnya.
"Kalau sibuk hanya ngurusin hidup orang lain tidak akan bahagia. Mending fokus jadi yang terbaik untuk diri sendiri," imbuhnya.
Dan membalas bullying dengan prestasi adalah pilihan Cinta. "Karena sudah 13 tahun di entertainment, aku udah nggak peduli. Aku rasa udah cukup membuktikan lewat tindakan-tindakan aku. Aku artis peduli pendidikan, lingkungan, dan orang lain," tegas Cinta.