Menurut Penelitian, Ini Pihak yang Paling Salah saat Bercerai

Febi Anindya Kirana diperbarui 10 Okt 2021, 14:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu penasaran apa sebenarnya alasan pasangan yang sudah menikah tiba-tiba memutuskan bercerai padahal tampak baik-baik saja? Mungkin saja alasannya tidaklah muncul tiba-tiba dan alasannya bisa saja sangat penting bagi keduanya bisa mempertahankan hubungan.

Alasan itu bisa jadi adalah perasaan cinta itu sendiri. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Couple Family Psychology menemukan bahwa daripada menyalahkan diri sendiri, baik laki-laki maupun perempuan lebih sering menyalahkan pasangannya atas perceraian mereka.

2 dari 2 halaman

Siapa yang salah dalam perceraian?

ilustrasi pasangan menikah/Photo by Esther Huynh Bich from Pexels

Penelitian yang di lakukan tahun 2013 dan melibatkan wawancara terhadap 52 individu bercerai yang menerima program pencegahan perceraian itu juga menunjukkan bahwa alasan paling umum dan paling sering dilaporkan pasangan menikah yang memutuskan bercerai adalah kurangnya komitmen, perselingkuhan, dan konflik/argumentasi.

Namun lebih banyaknya responden yang mengaku menyalahkan pasangan mereka daripada menyalahkan diri sendiri atas perceraian tersebut juga menujukkan kurangnya kesadaran terhadap diri sendiri. Padahal kesalahan satu sama lain kemungkinan sama-sama berkontribusi dalam perceraian itu sendiri.

Terlepas mana yang paling salah dalam sebuah pernikahan, keputusan bercerai memang hal yang cukup sulit dinilai secara sekilas ya Sahabat Fimela.

#ElevateWoman with Fimela