Untuk Ayah yang Tidak Pernah Marah, Semoga Kita Bisa Bertemu Lagi

Endah Wijayanti diperbarui 21 Nov 2021, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Membahas kisah dan cerita tentang ayah memang tak ada habisnya. Begitu banyak momen tak terlupakan yang kita miliki bersama ayah tercinta. Mulai dari momen paling bahagia hingga momen paling sedih. Setiap hal yang berkaitan dengan ayah selalu berkesan seperti tulisan kiriman Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba Share Your Stories November 2021 Surat untuk Ayah berikut ini.

***

Oleh:  Rusnani 123

Dua puluh dua tahun lalu ayah menyerahkan tanggung jawabnya. Aku belum terlalu kehilanganmu. Saat itu ada sosok penggantimu. Waktu terus berlalu aku mulai merindukanmu ayah. Namun jarak yang memisahkan.

Sudah 15 tahun ayah pergi untuk selamanya. Rasa kehilanganku makin terasa saat aku tidak melihatmu lagi bahkan di detik-detik terakhir dirimu pergi untuk selamanya. Aku benar-benar kehilanganmu ayah.

Seumur hidupku bersamamu aku tidak pernah melihatmu marah pada ibu. Dirimu selalu mencukupi keperluanku dalam keterbatasanmu. Aku senang saat bersamamu merawat pohon buah-buahan sampai memanennya, menjualnya ke pasar tradisional.

Kenangan indah itu selalu teringat olehku. Bagiku engkaulah laki0laki terhebatku. Nasi gorengmu begitu enak. Pundakmu yang selalu menggendongku, tanganmu yang membimbingku, dan teguran lembutmu tentang mengingatkanku untuk tidak meninggalkan ibadahku.

Ayah sampai aku menikah aku tak pernah melihatmu memarahi ataupun membentak ibu. Aku tidak pernah dipukul ataupun dihardik ayah. Kata-katamu begitu bijaksana. 

Saat ini aku kehilanganmu, kehilangan sosokmu. Aku belum bisa membalas dan berbakti padamu namun engkau telah pergi untuk selamanya. Maafkanlah aku ayah.

Tuhan, seandainya ada sedikit saja perbuatan baik yang pernah aku lakukan selama ini, aku mohon padamu jadikan itu jalan menuju surga buat kedua orang tuaku. Titip rinduku buat mereka, kelak di akhirat nanti pertemukan kembali aku dengan kedua orang tuaku.

What's On Fimela

#ElevateWomen