7 Sikap yang Membuatmu Gampang Cemas dalam Hidup

Endah Wijayanti diperbarui 18 Jan 2024, 10:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kecemasan adalah reaksi alami tubuh terhadap stres atau ancaman. Kecemasan terjadi sebagai bentuk adaptasi evolusioner yang membantu manusia bertahan hidup di lingkungan yang penuh risiko. Namun, terkadang, rasa cemas bisa menjadi masalah serius ketika sikap dan pola pikir yang kita pilih dalam hidup kita membuat kita rentan terhadap kecemasan berlebihan.

Kali ini, kita akan membahas tujuh sikap umum yang bisa membuatmu lebih rentan terhadap cemas dalam hidup. Kalau kamu kerap mengalami cemas berlebihan dan tidak bisa menanganinya sendiri, ada baiknya untuk segera mencari bantuan profesional, ya Sahabat Fimela.

 

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

1. Berprasangka Buruk Berlebihan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Sevendeman

Mengutip buku Mengapa Tidak Pernah Ada yang Memberitahuku?, "Jika kita memusatkan perhatian pada pikiran cemas yang memunculkan skenario terburuk dan gambaran tentang kita yang tidak bisa mengatasinya, pikiran cemas itu mendapat kesempatan untuk memberi umpan balik ke otak bahwa semuanya tidak baik-baik saja."

Salah satu sikap yang dapat membuatmu gampang cemas adalah memiliki prasangka buruk yang berlebihan terhadap situasi atau orang lain. Terlalu sering mengasumsikan bahwa segala sesuatu akan berakhir buruk dapat menciptakan suasana hati yang terus-menerus tegang. Prasangka buruk yang berlebihan cenderung membuatmu melihat ancaman di setiap sudut, bahkan dalam situasi yang sebenarnya tidak membahayakan.

Untuk mengatasi sikap ini, penting untuk mengembangkan pola pikir yang lebih realistis dan terbuka terhadap kemungkinan hasil yang beragam. Bekerja untuk memahami bahwa tidak semua situasi atau orang memiliki niat jahat dapat membantu meredakan rasa cemas.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Tidak Fleksibel Menyikapi Perubahan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/theshotsco

Sikap yang kurang fleksibel terhadap perubahan dapat menjadi sumber kecemasan. Ketika kita terlalu terikat pada rutinitas atau rencana yang telah dibuat, perubahan dapat dianggap sebagai ancaman, bahkan jika sebenarnya perubahan tersebut positif. Ketidakfleksibelan dapat menciptakan rasa takut akan ketidakpastian dan membuatmu sulit menyesuaikan diri dengan situasi baru.

Penting untuk belajar menjadi lebih fleksibel dan membuka diri terhadap perubahan. Melihat perubahan sebagai kesempatan untuk pertumbuhan dan pembelajaran dapat membantu mengurangi kecemasan terkait perubahan.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Terlalu Perfeksionis Ingin Semuanya Sesuai Keinginan

Selalu ada cara untuk move on./Copyright shutterstock.com/g/artfotodima

Perfeksionisme yang berlebihan adalah salah satu faktor yang dapat membuatmu gampang cemas. Saat kamu selalu menetapkan standar yang sangat tinggi untuk dirimu sendiri dan orang lain, setiap kesalahan atau ketidaksempurnaan dapat dianggap sebagai kegagalan yang tidak dapat diterima.

Untuk mengatasi sikap ini, penting untuk mengubah pandangan terhadap kesalahan. Lihatlah kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, bukan sebagai tanda kegagalan. Mengurangi tekanan pada diri sendiri untuk mencapai kesempurnaan dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Terobsesi Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Cemas./Copyright shutterstock.com/g/sompong+rattanakunchon

Membandingkan diri dengan orang lain secara terus-menerus dapat menciptakan perasaan tidak mencukupi dan merendahkan harga diri. Jika kamu selalu merasa harus menyamai atau melampaui pencapaian orang lain, ini dapat menyebabkan rasa cemas yang konstan.

Alihkan fokus dari perbandingan dengan orang lain dan lebih fokus pada perkembangan dan pencapaian pribadi. Setiap individu memiliki perjalanan hidupnya sendiri, dan membandingkan diri dengan orang lain hanya akan menambah beban kecemasan.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Berpandangan Negatif terhadap Diri Sendiri

Ilustrasi/copyrightshutterstock/BlurryMe

Sikap negatif terhadap diri sendiri, seperti merasa tidak berharga atau tidak mampu, dapat menjadi pemicu utama kecemasan. Berbicara kepada diri sendiri dengan keras dan kritis hanya akan memperburuk suasana hati dan meningkatkan tingkat kecemasan.

Mulailah menggantikan pikiran negatif dengan pikiran positif. Fokus pada kekuatan dan prestasi pribadi, dan ingatlah bahwa setiap orang memiliki kelemahan. Berbicara kepada diri sendiri dengan kasih sayang dan pengertian dapat membantu meredakan kecemasan.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Mengabaikan Kesehatan Tubuh dan Mental

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Aleshyn_Andrei

Kesehatan tubuh dan mental yang diabaikan dapat berkontribusi pada kecemasan. Pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan kurang tidur dapat memengaruhi keseimbangan kimia dalam otak, meningkatkan risiko kecemasan.

Perhatikan kebutuhan fisik dan mentalmu. Pastikan untuk menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan cukup istirahat. Keseimbangan ini dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mengurangi tingkat kecemasan.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Menetapkan Standar yang Terlalu Tinggi

Galau | Ilustrasi/copyright shutterstock.com/ interstid

Menetapkan standar yang tidak realistis atau terlalu tinggi untuk diri sendiri dapat menciptakan tekanan yang berlebihan dan menyebabkan kecemasan. Jika kamu selalu merasa harus mencapai standar yang tidak dapat dicapai, ini dapat menciptakan perasaan kegagalan dan kecemasan yang terus-menerus.

Coba tentukan standar yang realistis dan sesuaikan ekspektasi dengan kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki. Menghargai pencapaian kecil dan memahami bahwa tidak ada yang sempurna dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan.

Kecemasan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sikap dan pola pikir yang kita pilih dalam hidup kita. Mengenali dan mengatasi sikap-sikap yang dapat meningkatkan kecemasan dapat membantu menciptakan hidup yang lebih seimbang dan tenang.

Dengan mengubah pola pikir dan mempraktikkan sikap yang lebih positif, kita dapat mengurangi tingkat kecemasan dan menciptakan fondasi untuk kesejahteraan mental yang lebih baik.