Fimela.com, Jakarta Make up telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas kecantikan banyak perempuan. Salah satu elemen terpenting dalam riasan adalah base make up, yang berfungsi sebagai dasar untuk menciptakan tampilan wajah yang lebih halus dan merata. Dua produk base make up yang paling sering digunakan adalah cushion dan foundation. Meskipun keduanya memiliki fungsi utama yang serupa, banyak perempuan yang masih belum memahami perbedaan mendasar antara cushion dan foundation, baik dari segi tekstur, formula, maupun hasil akhir yang diberikan.
Melansir siloran.com, cushion dan foundation adalah dua produk complexion yang sering dibandingkan, terutama dalam hal ketahanan dan efisiensi penggunaan. Banyak yang beranggapan bahwa penggunaan cushion lebih boros dibandingkan dengan penggunaan foundation cair dalam kemasan botol atau tube. Apakah hal ini benar adanya atau mungkin hanya sekadar mitos belaka?
Cushion adalah inovasi dalam dunia kecantikan yang menggabungkan kepraktisan dan kemudahan penggunaan dalam satu kemasan. Dengan adanya spons yang telah terendam produk, pengguna cukup menekan aplikator untuk mengambil cairan cushion dan langsung menggunakannya di wajah. Namun, beberapa orang mengeluhkan bahwa penggunaan cushion terkesan lebih cepat habis dibandingkan foundation cair, sehingga mereka harus menghabiskan uang untuk membeli refill cushion.
Di sisi lain, foundation cair dalam kemasan botol atau tube memungkinkan pengguna mengontrol jumlah produk yang digunakan dengan lebih presisi. Dengan satu atau dua pump saja, foundation sudah bisa menutupi seluruh bagian wajah. Hal ini membuat foundation cair dianggap lebih hemat dibandingkan cushion.
Namun, ternyata ada berbagai faktor yang memengaruhi efisiensi penggunaan kedua produk ini, seperti teknik aplikasi, frekuensi penggunaan, serta kebutuhan coverage masing-masing individu. Untuk mengetahui apakah cushion benar-benar lebih boros daripada foundation, mari kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini!
Cushion vs Foundation, Mana yang Lebih Hemat?
Salah satu alasan utama mengapa cushion dianggap lebih boros adalah karena sistem penggunaannya yang menggunakan spons. Saat menekan puff ke dalam cushion, sebagian produk dapat terserap ke dalam spons tanpa benar-benar menempel ke wajah. Hal ini berbeda dengan foundation cair yang bisa langsung ditakar sesuai dengan kebutuhan.
Namun, dari segi kepraktisan, cushion lebih unggul dibanding foundation karena bisa langsung digunakan kapan saja tanpa perlu alat tambahan seperti kuas atau beauty blender. Selain itu, formula cushion umumnya lebih ringan dibandingkan foundation cair, sehingga lebih cocok untuk tampilan sehari-hari yang natural.
Beberapa merek cushion juga menawarkan teknologi yang memungkinkan produk menjadi lebih awet, seperti dual-layer puff atau mesh separator untuk mengontrol jumlah produk yang terambil. Oleh karena itu, memilih cushion dengan inovasi ini bisa membantu menghemat penggunaannya.
Untuk menentukan mana yang lebih hemat, Sahabat Fimela perlu mempertimbangkan kebutuhan masing-masing. Jika menginginkan produk yang praktis dan mudah dibawa, cushion bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Sahabat Fimela lebih mengutamakan daya tahan dan kontrol penggunaan, foundation cair lebih direkomendasikan.
Perbandingan Harga dan Isi Produk
Berdasarkan segi harga, cushion biasanya memiliki volume isi yang lebih sedikit dibandingkan foundation cair, tetapi dijual dengan harga yang setara atau bahkan lebih mahal. Sebagai contoh, cushion rata-rata memiliki isi sekitar 15 gram, sedangkan foundation cair biasanya tersedia dalam kemasan 30 ml atau lebih. Hal ini membuat foundation cair lebih ekonomis dalam jangka panjang.
Namun, cushion memiliki keunggulan dalam hal efektivitas pemakaian sehari-hari. Dengan formula yang lebih ringan dan kemudahan dalam aplikasi, banyak orang lebih memilih cushion untuk penggunaan touch-up, sebab pengguna dapat menggunakannya dengan mudah tanpa harus membawa banyak alat make up tambahan.
Tips Agar Pengaplikasian Cushion Maksimal
Agar cushion tidak cepat habis dan hasil penggunaannya lebih maksimal, Sahabat Fimela bisa menerapkan beberapa cara berikut.
Pertama, gunakan teknik tap-tap saat mengaplikasikan cushion, bukan dengan cara menggeser puff, agar produk lebih merata dan coverage lebih maksimal. Kedua, hindari menekan puff terlalu keras ke bantalan cushion agar produk yang terambil tidak berlebihan dan cushion tidak cepat habis.
Selain itu, penggunaan primer sebelum cushion dapat membantu agar produk lebih menempel dan tahan lama, sehingga Sahabat Fimela tidak perlu melakukan touch-up terlalu sering.
Penyimpanan cushion juga penting; pastikan cushion selalu tertutup rapat dan spons tidak dibiarkan mengering agar produk tetap awet. Jika cushion mulai terasa kering, coba balik bantalan dalam kemasan untuk memanfaatkan sisa produk yang masih ada di bagian bawah.
Kebersihan puff cushion juga perlu dijaga. Gunakan puff yang bersih agar tidak ada penumpukan produk di spons yang bisa menyebabkan pemborosan. Terakhir, memilih cushion dengan refill bisa menjadi pilihan lebih ekonomis dibandingkan harus membeli produk baru secara keseluruhan. Dengan menerapkan tips ini, Sahabat Fimela bisa lebih menghemat penggunaan cushion.
Pada akhirnya, apakah cushion lebih boros daripada foundation cair sangat bergantung pada cara penggunaan dan preferensi masing-masing individu. Jika Sahabat Fimela lebih menyukai kepraktisan dan kemudahan ketika melakukan touch-up, cushion bisa menjadi pilihan terbaik. Namun, jika Sahabat Fimela ingin menggunakan produk yang lebih awet untuk jangka panjang tanpa mempedulikan kepraktisannya, maka menggunakan foundation adalah jawabannya.
Baik cushion maupun foundation memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang terpenting adalah memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Sahabat Fimela. Dengan teknik penggunaan yang tepat, baik cushion maupun foundation bisa digunakan secara optimal tanpa pemborosan.