Menikah Muda, Mimpi Indah atau Tantangan Nyata? Berikut Penjelasnnya

Anisha Saktian PutriDiperbarui 24 Februari 2025, 10:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernah kepikiran untuk menikah muda? Membayangkan membangun rumah tangga di usia belia, penuh romantisme dan petualangan? Atau justru merasa ngeri dengan tantangannya?

Memang, menikah muda adalah keputusan besar yang perlu dipikirkan masak-masak. Bukan cuma soal cinta, tapi juga kesiapan mental, finansial, dan berbagai aspek lainnya. Salah satu artis yang baru saja menikah ialah Angga Yunanda yang berusia 24 tahun. Ia menikahi kekasihnya Shenina Cinnamon yang kini berusia 26 tahun.

Banyak yang berfikir jika Angga Yunanda menikah muda. Namun sebenarnya apa sih kelebihan atau kekurangan menikah muda?

Namum, setiap pasangan memiliki konteks dan cerita yang berbeda. Kita bisa belajar dari komitmen dan keseriusan mereka dalam membangun rumah tangga, tetapi perlu diingat bahwa setiap individu dan pasangan memiliki perjalanan hidup yang unik.

Menikah muda adalah keputusan pribadi yang kompleks. Pertimbangkan matang-matang kelebihan dan kekurangannya, serta kesiapan diri sendiri dan pasangan. Konsultasi dengan keluarga, teman, dan profesional bisa membantu dalam proses pengambilan keputusan ini.

2 dari 3 halaman

Kelebihan Menikah Muda: Menuai Berkah di Usia Muda

Ilustrasi pernikahan/Copyright unsplash.com/Nathalie Thornley

Banyak yang bilang, menikah muda itu berkah. Kenapa? Karena ada beberapa keuntungan yang bisa didapat, lho! Bayangkan, kamu bisa membangun keluarga dan berbagi hidup dengan pasangan tercinta sejak usia muda. Kalian bisa bertumbuh dan berkembang bersama, melewati suka dan duka, saling mendukung satu sama lain. Ini kesempatan emas untuk belajar berkompromi dan menghadapi tantangan hidup sebagai sebuah tim.

Selain itu, dukungan pasangan bisa jadi motivasi ekstra dalam mengejar pendidikan dan karier. Bayangkan, ada seseorang yang selalu mendukungmu, menyemangati di saat kamu merasa lelah, dan merayakan setiap pencapaianmu. Stabilitas emosional dan psikologis juga bisa meningkat, lho. Menikah muda memberikan rasa aman dan kepastian, asalkan kesiapan emosional terpenuhi.

Kehidupan seksual yang halal juga menjadi salah satu keuntungan. Bayangkan, kamu bisa menikmati keintiman dengan pasangan tanpa rasa bersalah. Dan, jika kalian berdua menginginkan anak, menikah muda memberikan kesempatan untuk memiliki buah hati lebih awal. Secara fisik, wanita yang lebih muda umumnya memiliki risiko komplikasi kehamilan yang lebih rendah. Tapi ingat, ini harus diimbangi dengan kesiapan finansial dan emosional untuk membesarkan anak.

Menikah muda juga memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman hidup secara lebih utuh, dari masa muda hingga usia tua. Kalian akan melewati banyak hal bersama, menciptakan kenangan indah yang tak terlupakan. Jarak usia yang lebih dekat dengan anak-anak juga memungkinkan kalian untuk lebih terlibat dalam kehidupan mereka, bahkan hingga mereka dewasa.

Terakhir, menikah muda memungkinkan kalian untuk saling mendukung dalam membangun karier dan mencapai tujuan finansial bersama. Bayangkan, kalian bisa berjuang bersama, saling memotivasi, dan membangun impian bersama. Keren, kan?

3 dari 3 halaman

Kekurangan Menikah Muda: Tantangan yang Perlu Dihadapi

Ilustrasi Kekurangan Menikah Muda. (unsplash/sandy miliar).

Meskipun ada banyak keuntungan, menikah muda juga memiliki tantangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu yang paling penting adalah kesiapan. Usia muda seringkali diiringi dengan ketidakmatangan emosional, finansial, dan mental. Ini bisa menyebabkan konflik dan masalah dalam rumah tangga.

Masalah keuangan juga menjadi tantangan besar. Pasangan muda seringkali belum memiliki stabilitas keuangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Ini bisa menyebabkan stres dan masalah ekonomi yang cukup berat. Risiko kesehatan juga perlu dipertimbangkan, terutama bagi perempuan. Pernikahan dini meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, kematian ibu dan bayi, kelahiran prematur, dan masalah kesehatan lainnya.

Menikah muda juga bisa membatasi kesempatan untuk mengeksplorasi diri sendiri dan mencapai tujuan pribadi sebelum berkomitmen pada kehidupan keluarga. Belum lagi tekanan sosial dari keluarga dan masyarakat yang mungkin cukup tinggi. Semua ini perlu dipikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk menikah muda.