Kim Sae Ron Meninggal Dunia Karena Henti Jantung Mendadak, Begini Tanda yang Harus Diwaspadai

Rianti Fitri WulandariDiterbitkan 17 Februari 2025, 20:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Kehilangan Kim Sae Ron, aktris muda asal Korea Selatan, pada 16 Februari 2025, mengejutkan dunia hiburan. Kim Sae Ron yang dikenal lewat berbagai peran dalam drama dan film, diduga meninggal akibat henti jantung mendadak pada usia yang masih sangat muda. Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya memahami kondisi medis yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan mematikan ini.

Henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah kondisi saat jantung berhenti berfungsi secara mendadak, mengakibatkan terhentinya aliran darah ke organ-organ vital. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh gangguan irama jantung yang disebut fibrilasi ventrikel. Tanpa penanganan yang cepat, henti jantung mendadak bisa berakibat fatal dalam hitungan menit. Banyak orang yang mengalaminya terlihat sehat sebelumnya, seperti halnya Kim Sae Ron. Tragedi ini mengingatkan kita untuk lebih peduli terhadap kondisi medis yang bisa terjadi pada siapa saja, tanpa terkecuali.

Untuk itu, penting untuk mengenal tanda-tanda awal dan langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan. Mengingat besarnya dampak dari henti jantung mendadak, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kondisi ini sangat diperlukan agar lebih banyak nyawa yang dapat diselamatkan.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Apa Itu Henti Jantung Mendadak?

Mengenal Henti Jantung Mendadak (Foto/Sumber: Freepik)

Dilansir dari Heart.org, Henti jantung mendadak terjadi saat jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh secara tiba-tiba. Gangguan kelistrikan pada jantung menjadi penyebab utamanya, yang mengarah pada ritme jantung yang tidak teratur. Salah satu jenis gangguan irama jantung yang menyebabkan henti jantung mendadak adalah fibrilasi ventrikel. Pada kondisi ini, jantung berdenyut sangat cepat dan tidak efisien, sehingga tidak dapat memompa darah ke tubuh.

Seseorang yang mengalami henti jantung mendadak biasanya akan kehilangan kesadaran dalam beberapa detik dan tidak dapat bernafas. Jika tidak ada penanganan medis yang segera, risiko kematian akan sangat tinggi.

Oleh karena itu, penting untuk membedakan henti jantung mendadak dari kondisi lain seperti serangan jantung. Meskipun keduanya berkaitan dengan masalah jantung, penanganan yang dibutuhkan untuk keduanya berbeda.

3 dari 4 halaman

Penyebab dan Faktor Risiko Henti Jantung Mendadak

Mengenal Henti Jantung Mendadak (Foto/Sumber: Freepik)

Berbagai faktor dapat memicu henti jantung mendadak, termasuk penyakit jantung koroner, hipertensi, dan kelainan irama jantung. Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyebab utama, di mana adanya penumpukan plak pada pembuluh darah dapat menyebabkan gangguan aliran darah ke jantung. Selain itu, gangguan irama jantung, khususnya fibrilasi ventrikel, menjadi pemicu utama terjadinya henti jantung mendadak.

Faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan terjadinya henti jantung mendadak meliputi kebiasaan merokok, obesitas, serta pola makan yang tidak sehat. Selain itu, individu dengan riwayat penyakit jantung, diabetes, atau tekanan darah tinggi juga lebih rentan terhadap kondisi ini.

Namun, yang mengkhawatirkan adalah bahwa henti jantung mendadak bisa terjadi pada siapa saja, bahkan tanpa adanya gejala atau riwayat penyakit jantung sebelumnya. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah sejak dini.

4 dari 4 halaman

Peran Gaya Hidup Sehat dalam Mencegah Henti Jantung Mendadak

Mengenal Henti Jantung Mendadak (Foto/Sumber: Freepik)

Henti jantung mendadak adalah kondisi yang dapat terjadi tanpa peringatan, dan meskipun tidak semua faktor risikonya bisa dikendalikan, gaya hidup sehat memainkan peran yang sangat penting dalam mencegahnya. Faktor-faktor seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan stres yang tidak terkendali dapat memperbesar risiko terjadinya henti jantung mendadak. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana perubahan sederhana dalam kebiasaan sehari-hari dapat mengurangi potensi terjadinya kondisi berbahaya ini.

Salah satu langkah pertama adalah dengan mengadopsi pola makan yang sehat. Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, seperti buah, sayuran, biji-bijian, dan ikan berlemak dapat menjaga kesehatan jantung. Sebaliknya, mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan garam, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi jantung, juga sangat dianjurkan.

Tidak kalah pentingnya adalah pengelolaan stres, yang berperan besar dalam mencegah gangguan kesehatan jantung. Stres kronis dapat memengaruhi irama jantung, meningkatkan tekanan darah, dan merusak pembuluh darah. Untuk itu, penting untuk mengimplementasikan teknik relaksasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti meditasi atau yoga, yang dapat membantu menurunkan stres dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.

 

Penulis: Rianti Fitri Wulandari

#UnlockingTheLimitless